TRIBUNNEWS.COM - Satu dari hasil pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) XXI tahun 2013 di Nusa Dua, Bali, tiga negara kepualauan menyepakati kerjasama sektor wisata bahari dengan pemerintah Indonesia.
Ketiga negara tersebut adalah adalah Kiribati, Kepulauan Solomon (Solomon Island) dan Fiji. Masing-masing delegasi dari negara tersebut hadir dalam paparan tentang proyek yang dikerjakan oleh jajaran Kementrian Pekerjaan Umum yang disampaikan oleh Emir dari staf Kementerian PU, di Pantai Nusa Dua, Bali, Selasa (8/10/2013). Demikian keterangan pers yang diterima redaksi Tribunnews.com, Rabu (9/10/2013).
Delegasi negara anggota APEC dari Kiribati dihadiri oleh Presiden Boutokaan Te Koaua, Presiden Kepulauan Solomon Gordon Darcy Lilo dan Menteri Luar Negeri Fiji Ratu Inoke Kubuabola, serta masing-masing Duta Besar negara-negara tersebut. Para delegasi asing tersebut menerima paparan tentang beberapa proyek sektor pariwisata kelautan dan pantai yang dikerjakan oleh jajaran Kementerian Pekerjaan Umum.
Guna mengamankan acara kenegaraan tersebut dari berbagai ancaman, ganguan aspek laut dan pantai, Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Koarmatim menyiagakan personel bersenjata lengkap dan peralatan tempur berupa satu unit kendaraan tempur air atau (Combat Boat), dan Jetsky terus berpatroli diwilayah yang dinyatakan steril tersebut.
Sebagai bentuk kesiap siagaan pengamanan Very Very Importan Person (VVIP) dan Very Importan Person (VIP), prajurit Kopaska melakukan perlindungan dan pengamanan (Perimeter) di wilayah garis pantai sekitar kegiatan kenegaraan tersebut. Pengamanan aspek laut dan pantai dipimpin langsung oleh Asisten Operasi (Asops) Pangarmatim Kolonel Laut (P) Robert Wolter Tapangan, Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmatim Kolonel Laut (P) Syufenri, M.Si serta Komandan Satuan Komando Pasukan Katak (Dansatkopaska) Koarmatim Kolonel Laut (E) Bramantyo.
APEC adalah forum kerja sama antar pemerintah untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, kerjasama, perdagangan, dan investasi di kawasan Asia-Pasifik. Konferensi ini dibentuk di Canberra, Australia pada tahun 1989 dan saat ini beranggotakan 21 negara, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Kanada, ChiIi, China, Hong Kong-China, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Filipina, Papua New Guinea, Rusia, Singapura, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat, dan Vietnam.