TRIBUNNEWS.COM – Janji Gubernur Banten Ratu Atut Choisyah menepati panggilan KPK pada Jumat (11/10) diwujudkan. Hanya senyum dan bahasa tubuh memberi hormat disampaikan Atut sambil mengucapkan salam begitu orang nomor satu di Banten ini tiba di gedung KPK.
Teriakan demonstran anti-Atut terus menggema di depan KPK tak mampu mengendurkan niat Atut menjalani pemeriksaan dugaan suap Rp 1 miliar kepada Ketua MK (non aktif) Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Kabupaten Lebak.
Atut berangkat ke KPK dari rumahnya di Kompleks Intercon, Blok U 1 Nomor 99, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dengan menumpang mobil Pajero Sport SUV hitam berplat nomor B 22 AAH, istri dari anggota DPR RI Hikmat Tomet (Golkar) ini tiba di gedung KPK pukul 13.25 WIB, Setelah pintu mobil dibukakan sang ajudan, Atut turun dari bangkunya dan langsung berjalan menuju lobi kantor KPK dengan kawalan dua polisi dan tiga ajudan.
Atut yang mengenakan batik lengan panjang berwarna merah marun dikombinasikan dengan jilbab dan celana panjang hitamnya terus tersenyum. Selain itu, Atut juga tampak lebih modis dengan sepatu boot hitam yang dikenakan di kakinya.
Atut sempat merapikan bagian bawah baju panjangnya karena satu mata kancing yang belum terkancing. Kepada puluhan awak media, Atut hanya memberikan salam hormat dengan mengapitkankan kedua telapak dan senyuman. "Assalamualaikum," ucap Atut sembari mengapitkan kedua telapak tangannya.
Atut tak bergeming saat wartawan menanyakan benar tidaknya dirinya yang memerintahkan sang adik, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan, menyuap Akil Mochtar atas penanganan sengketa Pemilukada Kabupaten Lebak.
Saat berjalan cepat menuju lobi dengan kawalan ketat polisi dan ajudan, Atut terus mendapatkan teriakan sebagai koruptor dari puluhan mahasiswa yang sejak pagi berunjuk rasa di depan kantor KPK. Namun langkah Atut tak terhenti dan ia justru sesekali melemparkan senyuman ke awak media yang meliputnya.
Setelah melakukan registrasi di ruang steril KPK, seorang ajudan Atut menyerahkan map abu- abu. Tak lama kemudian, Atut naik ke lift KPK menuju ruang penyidik KPK.
Sejumlah nyanyian sindiran terus diteriakkan mahasiswa asal Banten untuk Atut. "Banten bukan Atut yang punya," teriak mahasiswa yang datang ke KPK dengan cara berjalan kaki dari Serang sejak Kamis lalu. "Kita datang ke sini menuntut KPK segera menangkap Atut dan kroninya," teriak seorang Orator.
Sementara itu, Ketua KPK Abraham Samad menyatakan KPK tidak menahan Atut pada pemanggilan pertama ini. Alasannya, Ratu Atut masih berstatus saksi. "Enggak lah (ditahan). Kan itu masih saksi," ungkap Abraham.