TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar, kecewa dengan langkah KPK yang menelusuri dugaan kesalahan masa lalunya yang bersifat pribadi, seperti transfer dana ke sejumlah pedangdut saat menjadi calon gubernur Kalimantan Barat pada 2007.
"Pak Akil enggak ada kekhawatiran apapun, dia siap. Cuma dia kecewa karena dicari-cari masalah pribadinya sama KPK. Karena PPATK enggak mungkin berani soal aliran dana ke penyanyit dangdut itu. PPATK cuma bilang bilang ada dana mencurigakan di rekening dia dan itu belum tentu ada pidana," kata kuasa hukum Akil, saat dihubungi usai menemui Akil di Rutan KPK, Jakarta, Selasa (5/11/2013).
Menurut Tamsil, seharusnya KPK fokus mengusut pada sangkaan yang sudah dikenakan kepada Akil, yakni suap terkait pemilukada Gunung Mas dan Lebak, gratifikasi terkait pemilukada lainnya, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
"Bukannya soal pribadi yang diurus. Kalau persoalan pribadi disebarkan, sementara pidananya belum, bagaimana ini? Ini bukan lagi seolah-olah, tapi KPK sudah melakukan pembunuhan karakter terhadap Pak Akil. Mereka memang sengaja menciptakan dulu hal negatif, biar terbentuk opini di masyarakat," kata Tamsil.
KPK menetapkan tersangka dan menahan Akil Mochtar atas tuduhan suap, gratifikasi, dan TPPU.
Selain itu, Akil juga diusut oleh pihak Badan Narkotika Nasional (BNN) karena temuan empat linting ganja dan dua pil sabu jenis baru di ruang kerjanya saat tim KPK melakukan penggeledahan.
Belum jelas status Akil di kasus narkoba dan si pemilik barang haram itu, Akil juga diusut karena pernah melakukan transfer dana ke sejumlah artis dangdut pada 2007.