Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Budi Sam Law Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi sudah memeriksa gitaris band Padi, Satriyo Yudi Wahono alias Piyu terkait kasus perusakan 3 mobil dan rumah isteri kedua pengusaha Adiguna Sutowo, Vika Dewayani, pada Rabu (6/11/2013) malam.
Kepada Piyu penyidik menanyakan mengenai keberadaan isterinya Anastasia Florina Limasnax alias Flo, di saat peristiwa perusakan itu terjadi yakni Sabtu (26/10/2023) dinihari, juga keberadaan Florence sebelum dan sesudah peristiwa itu terjadi.
Namun keterangan Piyu atas keberadaan istrinya itu dinilai penyidik sangat tidak sinkron, janggal dan kerap berubah-ubah.
Hal ini makin menguatkan dugaan bahwa pelaku perusakan adalah istri Piyu, Florin, yang oleh polisi disebut perempuan berinisial F dan sudah ditetapkan menjadi tersangka.
Selain itu, saat penyidik menunjukkan 5 buah foto perempuan yang diduga pelaku perusakan, 2 foto dikenali dan diakui Piyu sebagai istrinya, Flo.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Rikwanto, menjelaskan, Piyu menjalani pemeriksaan dari pukul 19.00 WIB sampai pukul 20.30 WIB, Rabu (7/11/2013) malam.
Ada 19 pertanyaan dari penyidik kepada Piyu, seputar kasus perusakan mobil dan rumah Vika Dewayani pada Sabtu (26/10/2013) lalu, dalam pemeriksaan itu.
"Ada jawaban Piyu yang tidak sinkron," kata Rikwanto, Kamis (7/11/2013).
Rikwanto menjelaskan ketidak sinkronan dan kejanggalan keterangan Piyu mengenai istrinya, saat penyidik menanyakan keberadaan istri Piyu, Flo menjelang kejadian perusakan rumah Vika.
Menurut Rikwanto, sebelumnya Piyu menjelaskan bahwa selama ini ia sudah tidak lagi pernah bertemu istrinya.
Rikwanto menjelaskan dari 19 pertanyaan kepada Piyu, pada pertanyaan nomor 5, ditanyakan kronologis kapan Piyu bertemu istrinya, Flo, terakhir kali.
Kepada penyidik, Piyu menjelaskan pada Jumat (25/10/2013) malam, jelang kejadian perusakan, Piyu bertemu istrinya di rumah.
"Dia bilang pulang dari tempat kerja pukul 19.00 malam, istrinya ada di rumah. Lalu pukul 20.00, ia tidur bersama istri dan anaknya. Istrinya tidur mengenakan piyama warna pink," papar Rikwanto.
Namun, kata Rikwanto, pada pertanyaan nomor 9, dimana Piyu diminta menjelaskan mengenai keberadaan istrinya, Piyu justru memberi keterangan yang berbeda dengan jawaban pertanyan nomor 5.
"Menurut yang bersangkutan, ia tidur sendirian jam 20.00 malam di rumah. Setelah lama tertidur menjelang pagi, ia baru tersadar istrinya pulang dan ikut tidur juga," kata Rikwanto.
Saat itu, tambah Rikwanto, Piyu juga menjelaskan, pada Minggu 27 Oktober 2013, istrinya Flo pergi dari rumah untuk bekerja dan tak kembali lagi sampai hari ini.
"Sejak itu sampai saat ini, mereka tidak pernah bertemu lagi," katanya.
Rikwanto mengatakan Piyu juga menjelaskan bahwa pada 27 Oktober 2013 siang, ia mengetahui ada kejadian perusakan rumah Adiguna melalui media massa.
Karena nama istrinya disebut-sebut dan diduga sebagai pelaku perusakan, Piyu mengaku langsung berkomunikasi dengan istrinya melalui SMS.
"Ia menanyakan kepada istrinya, apakah ia pelaku perusakan tersebut. Istrinya menjawab tidak," kata Rikwanto menirukan keterangan Piyu.
Menurut Rikwanto, Piyu mengaku itulah komunikasi terakhir mereka.
"Setelah itu, putus komunikasi sampai sekarang. Setiap Piyu menelpon isterinya, HP nya tidak aktif," kata Rikwanto.
Dari dua penjelasan atau keterangan Piyu ini, menurut Rikwanto, ada hal yang tidak sinkron dan dianggap janggal oleh penyidik.
Pada keterangan pertama, jelang kejadian perusakan, Piyu mengatakan bahwa ia tidur bersama istri dan anaknya sampai esok pagi.
Namun di keterangan berikutnya, Piyu justru menjelaskan ia tidur sendirian dan baru sadar isterinya pulang dan ikut tertidur bersamanya pada dinihari, sampai esok pagi.
Karenanya, tutur Rikwanto, penyidik akan mendalami lagi mengenai hal ini dengan mencari keterangan saksi lainnya.