TRUBUNNEWS.COM JAKARTA, - Jatuhnya helikopter TNI Angkatan Darat yang membawa bahan bangunan untuk membangun pos perbatasan di Malinau, Kalimantan Utara, diduga akibat masalah pada mesin pesawat.
Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul mengatakan, informasi sementara yang dihimpun dari Malinau, helikopter tersebut kehilangan power (tenaga) saat akan mendarat di helipad.
“Pesawat TNI Adi MI-17 itu kehilangan power lalu jatuh dan terbakar,” kata Iskandar saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (9/11/2013).
Iskandar mengatakan belum diketahui persis masalah mesin apa yang dialami helikopter yang mengangkut 21 orang tersebut. “Masih ditelusuri penyebabnya karena kan kita enggak tahu ya, masalah mesin itu kan banyak,” tuturnya.
Iskandar mengatakan, sejauh ini informasi yang diterimanya menyebutkan sembilan penumpang helikopter mengalami luka bakar. Belum ada informasi yang menyebutkan ada korban meninggal dunia.
Menurut Iskandar, helikopter yang jatuh di Malinau itu tengah membawa bahan bangunan untuk membangun pos di perbatasan Malinau. Ada delapan kru dan 13 pekerja konstruksi bangunan yang menumpang dalam pesawat naas tersebut.
Kapendam VI Mulawarman Kolonel Legowo sebelumnya mengatakan, helikopter ini tiba-tiba jatuh ketika hendak mendarat di helipad. Menurut Kol Legowo, heli tersebut berangkat dari Bandara Juwata, Tarakan, sekitar pukul 09.00 menuju Malinau.