TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Deputi Penindakan KPK, Ade Raharja membantah pernah menerima Rp 3 miliar guna mengamankan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang. Menurut Ade, saat proses hukum Hambalang berjalan, dirinya sudah tidak lagi menjabat di KPK.
"Hebat sekali. Saya selama ini gak terima uang ya. Uang ga terima, kemudia siapa orang yang ngasihnya kan, saya pun gak tau siapa. Yang menghubungi saya tentang Hambalang pun ga pernah ada. Kemudian kasus hambalang mulai dari penyelidikan, saya udah pensiun," kata Ade Raharja dihubungi wartawan, Rabu (13/11/2013).
Ade sendiri tak mau dikait-kaitkan dengan peristiwa pertemuan dirinya dengan Muhammad Nazaruddin. Saat itu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat itu masih berstatus terperiksa di penyelidikan Korupsi Wisma Atlet.
Ade juga membantah dalam pertemuan itu adanya deal-deal khusus terkait beberapa proyek bermasalah yang berkaitan dengan petinggi Partai Demokrat. Meski mengakui pernah melakukan pertemuan itu, kata Ade, dirinya sudah menjelaskan kepada pihak komite etik KPK.
"Ketemu Nazar saya udah diperiksa di komite etik KPK. Nazar juga udah diperiksa. Yang ketemu Nazar yang pertama alasannya perkenalan. Lalu yang kedua alasannya mau silaturahmi lebaran," kata Ade.
Saat dikonfirmasi apakah dirinya sempat menyinggung kasus dengan Nazaruddin dalam pertemuan itu, Ade mengakuinya. Namun dia berdalih tak ada deal-deal khusus untuk mengamankan.
"Nyinggung masalah kasus, tapi gak mau, saya tolak. Kalo Hambalang saya tahunya setelah Nazar ketangkep. udah pensiun," kata Ade.
Kesempatan sama, Ade juga mengakui pernah diperiksa penyidik KPK terkait kasus Hambalang, beberapa waktu lalu. Oleh penyidik dia dikonfirmasi soal adanya catatan didapat penyidik saat menggeledah, menyebutkan Ade Raharja menerima uang terkait Hambalang.
"Saya sudah dimintai keterangan sama KPK soal hambalang. Penyidik juga gak jelas, cuma katanya ada yang nyebut nama saya. Ditanya ada ga pengusaha yang menghubungi, gak ada saya jawab. Jangankan terima uang, dihubungi aja ga pernah," kata Ade.
Pemeriksaan penyidik, kata Ade, juga menanyai soal dugaan aliran dana dari pemenang tender proyek Hambalang ke dirinya. Namun, sekali lagi, Ade tegas membantah pernah menerima uang dari pihak manapun terkait Hambalang.
"Tak ada yang minta tolong, apalagi terima uang. Gak ketemu orang-orang Adhi Karya, seperti Teuku Bagus juga ga ketemu. Aku gak Tahu," katanya.
Mantan Petinggi KPK Bantah Terima Uang Rp 3 Miliar
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger