TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengatakan PT Duta Graha Indah (DGI) tak ikut menggarap proyek pembangunan Gedung DPR.
Justru, suami Neneng Sri Wahyuni itu dengan lantang menyebut PT Adhi Karya yang menggarap proyek senilai Rp 1,8 triliun yang disinyalir berbau korupsi tersebut.
"Gedung DPR bukan DGI (Duta Graha Indah) itu Adhi (PT Adhi Karya)," kata Nazaruddin usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Jumat (15/11/2013) malam.
Dalam kesempatan yang sama, Nazar menyebut pengerjaan proyek gedung baru DPR itu memang sudah direncanakan sejak awal siapa pemenangnya, yakni PT Adhi Karya. "Kalau Adhi menang itu sama seperti Hambalang," ujar Nazaruddin.
Pemenang proyek itu telah diatur oleh dua aktor intelektual, yakni Bendahara Umum Golkar Setya Novanto dan mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
Namun, Nazar tak menjelaskan proses perencanaan proyek pembangunan Gedung DPR yang katanya dikoordinir oleh Anas dan Settya Novanto tersebut. "Cuma dua orang Setnov (Setya Novanto) sama mas Anas," ujarnya.