News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Gedung MK

JK Anggap Masyarakat Sudah Tidak Percaya MK

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI ke-10 Jusuf Kalla memberikan sambutan dalam peluncuran buku Hoegeng: Polisi dan Menteri Teladan di Toko Buku Gramedia Pondok Indah Mall, Jakarta, Minggu (17/11/2013). Buku karangan Suhartono tersebut menceritakan kisah hidup mantan Kapolri Hoegeng Iman Santoso yang penuh dengan keteladanan dan sikap anti korupsi. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menganggap aksi anarkis yang terjadi di sidang Mahkamah Konstitusi oleh masa pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji, terjadi karena wibawa Mahkamah Konstitusi (MK) sudah turun di mata masyarakat.

Ditemui di kantor Palang Merah Indonesia (PMI), ia mengatakan hal itu salah satunya dikarenakan tertangkapnya Mantan Ketua MK, Akil Mochtar atas dugaan suap Pilkada Lebak dan Gunung Mas.

Atas hal itu masyarakat menurut Mantan Wakil Presiden yang akrab dipanggil JK itu menjadi tidak percaya lagi, dan selalu curiga atas tindak-tanduk MK, walaupun sudah tidak lagi dipimpin Akil.

"Nah, tinggal keputusannya dianggap tidak kredible. Ya itulah yang terjadi. Kedua juga tentu, pengamanannya harus diperbaiki," katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya masa pasangan Herman Adrian Koedoeboen dan Daud Sangadji, mengamuk seusai sidang putusan pilkada ulang Provinsi Maluku di MK, Kamis (14/11/2013), dengan mengobrak-abrik ruang sidang pleno MK.

Massa juga melemparkan kursi-kursi pengunjung dan merusak properti MK. Sesaat kemudian, massa masuk ke ruang sidang pleno dan mengacaukan sidang. Karena situasi kacau, majelis hakim menunda sidang dan memilih meninggalkan ruangan sidang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini