TRIBUN, JAKARTA - Mulanya, Rudi Rubiandini lebih suka olahraga bulutangkis, bukan golf. Belakangan, ketika menjabat Wakil Menteri ESDM, Rudi mulai berkenalan dengan olahraga golf, dari ajakan anak buahnya Kepala Divisi Penunjang Operasi SKK Migas, Iwan Ratman.
Saat memberikan keterangan untuk terdakwa kasus dugaan suap pengurusan kegiatan SKK Migas sekaligus Komisaris PT Kernel Oil Indonesia, Simon Gunawan Tanjaya, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (25/11/2013), Iwan mengaku orang pertama yang mengajak Rudi bermain golf.
Iwan bercerita, dirinya memang bukan seorang penghobi golf. Namun, ia merasa perlu karena dalam pergaulan orang-orang di lingkungan kerjanya, tak sedikit pejabat ESDM dan SKK Migas yang lekat dengan budaya main golf. Karena atasannya naik jabatan, ia pun mengajak Rudi.
"Kata orang-orang, 'Wamen-nya kok enggak golf ?' Saya bilang ke Pak Rudi, 'Pak ayo main golf. Kan bapak sudah jadi Wamen. Biar sama seperti yang lain,'" kata Iwan menceritakan pertama kali mengajak Rudi. Tempat pertama bermain golf, dilakukan Iwan dan Rudi di kawasan SCBD Sudirman.
Mulanya Rudi sungkan bermain golf. Namun, sejak pertama mencoba dan asal pukul, Rudi akhirnya mulai tertarik. Hal itu diungkapkan Rudi kepada Iwan. "Kata pak Rudi waktu itu, 'Enak ya, keringatan,'" kenang Iwan.
Karena merasa enjoy dengan olahraga barunya, dibuatlah agenda untuk bermain golf pada pekan berikutnya. Tapi Iwan sadar kurang begitu mahir memainkan stick golf, sehingga pada minggu berikutnya memperkenalkan Rudi dengan temannya, Deviardi, seorang pelatih golf yang belakangan jadi orang dekatnya.
Namun ia membantah, saat bermain bersama Deviardi selanjutnya, ikut membahas soal tender minyak di SKK Migas. Ia juga tidak mengetahui apakah Deviardi juga sering bermain dengan trader perminyakan. "Saya tidak tahu," imbuhnya.