TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Demokrat yakin Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas tidak terlibat dalam kasus SKK Migas. Nama Ibas disebut-sebut oleh tersangka Deviardi saat bersaksi dalam sidang suap di lingkungan SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tipikor.
"Saya yakin Mas Ibas itu tidak bermain-main soal itu. Saya yakin sekali. Karena Mas Ibas tidak pernah terkait soal hal-hal itu," kata Wasekjen Demokrat Andi Nurpati ketika dikonfirmasi, Jumat (29/11/2013).
Menurut Nurpati, banyak orang mengaku mengenal nama Ibas. Apalagi Ibas menjabat sebagai Sekjen Demokrat. "Kalau soal kenal bisa saja kenal siapa saja, bisa aja. Apalagi misalnya Mas Ibas itu pengurus partai, mesti membuka diri untuk berkenalan dengan siapa saja," tuturnya.
Sebelumnya, tersangka Deviardi, mengaku pernah diceritakan bos PT Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong bahwa perusahaannya memiliki jaringan ke Istana. Cerita itu menurut Ardi diutarakan Widodo saat bertemu di Singapura pada Maret 2013.
Demikian diungkapkan Deviardi saat bersaksi dalam sidang suap di lingkungan SKK Migas dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
"Dari keterangan yang disampaikan Widodo ke saya, dia main di SKK Migas. Ada tujuh perusahaan, ada jaringan ke Istana, DPR, dan Dipo Alam," ujarnya di hadapan majelis hakim.
Majelis hakim juga sempat menyingging peran Rudi Rubiandini dalam kasus tersebut. "Kalau Rudi berhubungan dengan Widodo agar Ibas dan Istana tenang," katanya.