Jejak Ibu Pur di Skandal Proyek Hambalang Bagian Kedua
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ny Sylvia Sholeha alias Ibu Pur (60), orang dekat Cikeas, mengakui pernah ikut mengurus pencairan anggaran tahun jamak proyek Hambalang di Kementerian Keuangan.
Ia mengaku ikut campur setelah dimintai bantuan oleh Wafid Muharam, saat itu Sekretaris Menpora Andi Mallarangeng. Apa pengakuan Ibu Pur kepada penyidik, berikut petikannya.
Saya pernah membantu Pak Wafid Muharam (saat itu Sekretaris Menpora Andi Alfian Mallarangeng) untuk mengurus izin multi years (anggaran tahun jamak proyek Hambalang) yang tak pernah kunjung selesai. Sekitar akhir 2010, Sesmenpora pernah minta bantuan saya untuk menghubungi orang Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Informasi dari Pak Wafid dan Arief Botak (alm Arief Gunawan, pimpinan perusahaan tempat Widodo Wisnu bekerja), yang mengurus (anggaran tahun jamak proyek Hambalang) di Kemenkeu adalah Pak Sudarto. Saya kemudian mencoba melakukan pendekatan lewat SMS kepada Pak Sudarto dan Pak Malik (staf Sudarto).
Saya pernah beberapa kali mengirim SMS ke handphone Sudarto, menayakan bagaimana perkembangan izin multi years dan mohon bantuannya. Saya juga pernah menginformasikan surat dari PU (Kementerian Pekerjaan Umum) telah diserahkan kepada Pak Malik.
Ada lagi beberapa SMS yang saya kirim kepada Pak Sudarto, menayakan apakah surat dari Ibu Wamen (Wakil Menteri Keuangan Dr Ir Anny Ratnawati) sudah turun. Saya hanya SMS-an dengan Pak Sudarto tapi belum pernah bertemu langsung..
Benar saya pernah mengirim SMS kepada Pak Sudarto, sekittar November 2010, seperti diperlihatkan penyidik Komisi Pemberantasan koruspi (KPK). "Pak Sudarto yang baik yang selalu membantu kami.
Saya informasikan bahwa surat dari PU, semalam jam 21.00 sudah diserahkan kepada Malik (staf Pak Sudarto). Mohon dibantu. Saya mendengar dari beberapa pejabat teas Depkeu kalau Bapak adalah jaminan mutu."
Suami saya, Drs Purnomo, purnawirawan Polri, sejak sekitar Januari 2010 sampai sekarang menjadi staf khusus Menteri Koperasi dan UKM, Pak Syarief Hasan. Pada 26 Mei 2013 saya pernah menelepon suami saya untuk minta petunjuk.
Saya bertanya kepada Bapak (Purnomo), bagaimana kalau saya ditanya tentang proyek Kemenpora bereupa mebel di rumah sakit. Apa tidak membahayakan Andi Mallarangeng?
Saya juga pernah memperkenalkan Arief Botak Kepada Wafid Muharam, bertempat direstoran masakan China yang terkenal menunya sop burung dara, di Mall Senayan City. Namun saya tidak tahu apa yang kemudian mereka bicarakan.
Arief Botak juga pernah bercerita kepada saya tentang Pak Deddy Kusdinar (Pejabat Pembuat Komitmen Proyek Hambalang Kemenpora) yang menjadi sapi perahan si Coel Mallarangeng (adik kandung Menpora Andi Mallarangeng). Namun sekarang Arief sudah meninggal dunia.
Sebelumnya memperkenalkan Arief Botak kepada Wafid Muharam, pada Lebaran 2010 saya mengirim kue ke rumah Pak Wafid. Setelah kue Lebaran diterima, Pak Wafis SMS saya yang isinya menyampaikan ucapan terima kasih.
Saya balas SMS itu dan diakhir kalimat saya katakan akan memkperkenalkan seseorang kepada Pak Wafid. Orang yang saya maksud ya Arief Botak itu.