TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, menilai wajar lantaran pertemanan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dengan Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia Herman Afifi Kusumo, menjadi saling percaya.
"Itu kalau ngga salah mereka memang teman dekat. Satu kampus katanya. Karena sudah berteman terus timbul kepercayaan itu hal biasa," kata Marwan saat dihubungi wartawan, Selasa (10/12/2013).
Dirinya menyebutkan, seharusnya Herman terbuka saat diperiksa KPK, terkait kasus suap terhadap mantan Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
"Jadi jangan ada yang ditutupi dan menyebabkan orang beranggapan ada persekongkolan," ujarnya.
Sementara itu saat ditanya perihal pemeriksaan KPK terhadap Jero, Marwan menuturkan seharusnya sejak dulu KPK melakukan hal tersebut.
"Ya itu sudah seharusnya, karena SKK Migas menurut Perpres 13 tentang pembentukannya, dia (Jero Wacik) sebagai ketua komite pengawas," katanya.
Menurutnya, yang terpenting adalah penjelasan Jero seputar uang 200 ribu USD di ruang kerja Sekjend KESDM Waryono Karno.
"Jadi wajar diperiksa. Walaupun telat, tapi oke daripada ngga," ujarnya.
Saat ditanya kemungkinan Jero akan ditetapkan sebagai tersangka Marwan enggan berandai-andai. Menurutnya kemungkinan itu selalu ada.
"Apalagi begitu banyak info yang kita tahu. Awalnya tidak duga tapi disebutkan soal anggota DPR yang dapat THR. Ya, kami minta indepedensi KPK saja," lanjutnya.
Sebelumnya, KPK juga telah melakukan pencegahan ke luar negeri selama enam bulan terhadap ajudan Jero, I Gusti Putu Ade Pranjaya sejak 22 November 2013.
Selain Pranjaya, ada tiga orang lain yang juga ikut dicegah dalam keputusan pimpinan KPK, Nomor: KEP-831/01/11/2013 yaitu konsultan bernama Eka Putra, Presidium Masyarakat Pertambangan Indonesia Herman Afifi Kusumo dan Direktur Rajawali Swiber Cakrawala, Deni Karmania.
Keempat orang yang dicegah terakhir dikenal dekat dengan mantan Menteri Pariwisata itu. Apalagi Herman Afifi dan Ade Pranjaya.
Herman Afif memang tidak mempunyai kedudukan formal. Namun bagi kalangan di Kementerian ESDM, ia amat sangat dikenal. Sebab, dimana ada Jero Wacik, ia selalu ada di belakanganya.
“Herman Afif dan ada satu orang lagi namanya Ketut Swardana dikenal sebagai teman-teman dekat menteri. Kalau ada rapat dengan Jero Wacik, mereka duduk di belakangnya Wacik, di depan para Dirjen,” ujar sumber di lingkungan kementerian ESDM.
Menurut sumber itu, Herman juga dikenal memiliki peran sentral bagi Jero Wacik. Sumber itu menyebutkan, mereka memang diminta mengumpulkan uang atas nama Jero Wacik.