TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Anggota Komisi I DPR, Evita Nursanty, membantah ada pernyataan dari rekan-rekannya sesama anggota Komisi I yang sifatnya melecehkan perempuan calon anggota KPI.
"Nggak ada yang begituan. Memangnya saat itu Komnas Perempuan ada disitu. Tidak ada begitu. Rekaman juga ada bisa dilihat," kata Evita di gedung DPR RI Jakarta, Rabu (11/12/2013).
Sebelumnya, Badan Kehormatan (BK) DPR menerima laporan dari Komisi Nasional (Komnas) Perempuan. Laporan itu berisi dugaan tindakan pelecahan yang dilakukan anggota DPR saat melakukan fit and proper test calon anggota KPI.
Pertanyaan anggota DPR dalam seleksi itu yang dianggap melecehkan perempuan misalnya ketika bertanya
"Ditanya ibu kok cantik, ada juga yang nanya hari ini ke spa berapa kali, begitu. Mungkin karena merasa dekat. Dan pertanyaan seperti itu memang terjadi," kata Anggota BK Ali Maschan Moesa.
Menurut Evita kadang kalau seleksi pejabat di Komisi I DPR ada candaan yang sifatnya guyon. "Maksudnya biar tidak tegang, ini kan tesnya dari pagi sampai malam. Jadi kadang joke biar rileks. Dubes juga kadang ada celetukan yang bikin rileks.
"Saya perempuan dan hadir disitu saat seleksi tidak melihat adanya Komisi 1 yang ucapkan sesuatu yang dikatakan Komnas perempuan melecehkan," kata Evita.
Menurut dia kalau ada candaan dari anggota Komisi I DPR maka harus dipahami konteksnya seperti apa. "Kadang memang ada tapi bukan pertanyaan serius, itu untuk mencairkan suasana agar tidak tegang," kata dia.