Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Bambang Widjojanto menegaskan cepat atau lambat pihaknya akan memanggil dan memeriksa Sekjen Partai Demokrat sekaligus anggota DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, jika memang ada saksi yang menyebutkan namanya.
Bambang menganalogikan, sejumlah pihak sebelumnya meragukan KPK untuk memeriksa Silvia Soleha alias Bu Pur, yakni orang yang disebut-sebut dekat dengan lingkaran Cikeas. Namun, akhirnya KPK memeriksa Bu Pur hingga akhirnya bisa dihadirkan di persidangan kasus Hambalang untuk terdakwa Deddy Kusdinar.
"Dalam kasus Ibu Pur itu kan misalnya jelas, sudah ada namanya tersebut, sudah gitu perlu diklarifikasi dan konfirmasi, pasti itu akan dipanggil," kata Bambang acara Malam Penganugerahan (Awarding Night) ACFFest 2013, XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (14/12/2013) malam.
Menurut Bambang, pemanggilan Ibas pun tidak perlu menunggu kesaksian Yulianis di persidangan Deddy Kusdinar. Namun, pemanggilan putra bungsu Presiden SBY itu menunggu saat penyidik memerlukan keterangannya.
"Enggak (perlu menunggu). Seperti Bu Pur kan sudah disebut di awal disebutkan," tandasnya.
Meski begitu, Bambang mengaku akan melakukan pengecekkan perihal pengakuan Yulianis yang menyatakan sudah menyampaikan dalam Berkas Acara Pemeriksaan (BAP) di KPK, bahwa Ibas juga menerima uang 200 ribu Dolar darinya terkait Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
"Katanya (Yulianis) kan sudah ditanya di BAP, nanti saya periksa dulu (BAP-nya) karena saya belum periksa," jelasnya.
Usai bersaksi di persidangan kasus Hambalang untuk terdakwa mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenpora Deddy Kusdinar, mantan Wakil Direktur Keuangan PT Permai Group, Yulianis mengungkapkan, bahwa Ibas memang mendapatkan uang sebesar 200 ribu dolar AS saat Kongres Partai Demokrat di Bandung pada 2010.
"Benar, uang 200.000 Dolar AS kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis ketika itu.
Yulianis yang tak lain mantan anak buah Bendahara Umum PD, M Nazaruddin, juga yakin memiliki catatan keuangan termasuk ada nama Ibas dalam catatan keuangan yang disimpan di komputer pribadi dan laptopnya yang semuanya telah disita KPK.
Selanjutnya, Yulianis kecewa berat dengan Ketua KPK Abraham Samad lantaran membantah dirinya pernah mengungkapkan penerimaan uang Ibas itu di dalam BAP. Atas dasar itu, Abraham menilai KPK belum perlu memeriksa Ibas. Bahkan, Abraham menyebut Yulianis itu aneh.
Selanjutnya, Yulianis menilai KPK lah yang aneh bila terus menutup-nutupi isi BAP-nya yang menyebut ada aliran dana untuk Ibas pada Kongres PD tersebut.
"Kalau berkata jujur apa adanya dianggap aneh, saya memang aneh karena semut mau ngelawan raksasa. Tapi lebih aneh lagi kalau KPK menutup-nutupi apa yang sudah saya tuangkan dalam BAP," ujar Yulianis dalam perbincangan dengan Tribunnews.com.