News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ratu Atut Tersangka

Penghuni Rutan Sebut Ratu Atut Pelit Lantaran Donat dan Batagor

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka Ratu Atut Chosiyah meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2013). Gubernur Banten tersebut langsung ditahan KPK seusai menjalani pemeriksaan terkait dugaan suap terhadap Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar dalam sengketa Pemilu Kepala Daerah Kabupaten Lebak, Banten.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Qodir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain karena kasus hukum yang membelit, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah juga dikenal kerap mengenakan tas, sepatu, dan jilbab bemerek dalam kesehariannya, termasuk saat mendatangi kantor KPK untuk diperiksa.

Namun, barang-barang mewah itu tak lagi digunakan Atut saat dirinya menjadi tahanan titipan KPK di Rutan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Saat ini, para napi dan tahanan di rutan itu justru lebih mengenal Atut sebagai 'orang pelit'.

Olokan 'pelit' ke Atut dikarenakan masalah sepele, yakni donat dan batagor. Kepelitan Atut diketahui saat seorang napi yang tinggal di depan sel Atut menjual donat dan batagor Bandung yang didapat dari keluarganya. Napi itu terpaksa menjual oleh-oleh keluarganya itu karena butuh uang untuk keperluan di rutan.

Seperti penjaja makanan umumnya, napi itu berteriak 'Donat, donat..., batagor, batagor' di sekitar aula rutan.

Saat itu, Atut baru menunaikan salat di musala rutan. Atut pun memanggil napi itu untuk membeli makanan jajakannya dengan uang pemberian keluarganya. Gubernur perempuan pertama itu menggerut saat melihat donat yang dijajakan napi itu tidak dalam keadaan agak rusak.

"Pas bungkusnya dibuka, donatnya sudah rusak. Kata Atut, 'Ih, donatnya dah pada penyet-penyet. Saya enggak mau ah'. Mungkin karena tertindih barang bawaan lain. Jadi, gula dan kreamnya sudah blepotan," ujar sumber Tribunnews.com.

Atut pun melirik ke makanan batagor yang juga dibawah napi itu. Akhirnya, ia mau membeli barang dagangan napi itu karena terbilang lebih baik kondisinya. Saat itu, sejumlah napi dan tahanan menyaksikan Atut membeli makanan napi itu. Mereka pun kecewa karena Atut tidak membeli banyak donat dan batagor untuk dibagikan.

"Teman-temannya bilang, bukannya donat dan batagornya dibeli banyak dan dibagi-bagi ke teman-teman selnya, eh malah milih batagor dan dimakan sendiri. Kan biasanya mereka saling berbagi kalau ada makanan," ungkapnya.

Karena peristiwa itu lah para napi dan tahanan mengenal Atut sebagai seorang yang kikir.

"Mereka pada menggerutu, bilang Atut ibu-ibu pelit. Bukannya dibeli dan bagi-bagi ke teman selnya, malah buat sendiri. Dasar pelit, padahal makanannya dari duit korupsi rakyat sendiri aja," kata sumber itu menirukan pernyataan seorang tahanan.

Ratu Atut Chosiyah selaku Gubernur Banten ditahan dan dititipkan pihak KPK ke Rutan Pondok Bambu sejak 20 Desember 2013. Dia menghuni sel Blok C, tempat tahanan baru menjalani proses masa pengenalan lingkungan (mapenaling) atau karantina.

Gubernur perempuan pertama itu ditahan karena menjadi tersangka kasus suap Ketua MK Akil Mochtar terkait sengketa Pilkada Lebak, yang juga melibatkan adiknya, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini