TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Otak pelaku bom buku Pepi Fernando menjalani pemindahan tempat tahanan. Pepi dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Besi demi terjaganya kondusivitas di Lapas Batu.
Ia dipindahkan karena terus menyebarkan paham radikal dengan mendoktrin narapidana lain di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Batu, Nusakambangan.
Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan pemerintah harus melakukan kegiatan deradikalisasi bertahap dan terencana. Hal itu dilakukan agar mereka mendapatkan pemahaman akidah yang benar.
"Agar mereka juga tidak terkungkung dengan paham mereka," kata Wawan ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (3/1/2014).
Mengenai kasus Pepi, Wawan mengatakan ruangan tahanan sebenarnya sudah dilengkapi dengan CCTV sehingga petugas dapat memantau kegiatan mereka. Agar paham radikal tidak menyebar, Wawan mendengar pemerintah akan membangun lembaga permasyarakatan (LP) khusus terorisme.
"Di sana bisa berdiskusi di luar ajaran mereka tapi masalah lain seperti seni atau ekonomi. Maka nanti program khusus supaya lebih meluas," imbuhnya.
Wawan mengaku sering berdiskusi dengan tahanan terorisme di lembaga permasyarakatan. Ia juga berdiskusi mengenai permasalahan di luar paham mereka. "Mereka menyatakan jenuh dengan tindakan itu (terorisme) dan ingin keluar kembali ke masyarakat," katanya.