TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar mengaku belum berkomunikasi dengan PKB terkait deklarasi Jusuf Kalla (JK) sebagai calon presiden. JK merupakan tokoh senior Golkar yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari PKB.
"PG belum berkomunikasi yang jelas PG (Partai Golkar) menghormati Pak JK sebagai kader PG yang sangat senior dan mantan Ketua Umum DPP PG yang ketokohannya secara nasional tidak diragukan," kata Ketua DPP Golkar Hajriyanto Y Thohari ketika dikonfirmasi, Kamis (30/1/2014).
Hajriyanto mengungkapkan pihaknya berharap JK tidak maju menjadi calon presiden dari partai manapun. Tetapi, kata Hajriyanto, Golkar tidak akan menghalangi JK untuk menerima pinangan parpol lain menjadi capresnya. "Itu semua adalah semata-mata karena PG sangat menghormati beliau," ujar pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu.
Hajriyanto mengatakan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie juga telah mempersilahkan. JK jika mau maju sebagai capres dari parpol selain Partai Golkar. "Menurut konstitusi Pak JK, juga tokoh yang lain, memiliki hak memilih dan dipilih," katanya.
Ia menegaskan Golkar tidak akan memprotes acara deklarasi yang digelar PKB. Golkar juga tidak akan menuding PKB sebagai partai yang tidak etis karena mengundang kader parpol lain untuk menjadi capresnya.
"PG juga tidak akan menuduh PKB membajak kader parpol lain. PG malah bangga kadernya diperhitungkan oleh parpol lain," ungkapnya.
Hajriyanto mengatakan kini rakyat yang akan menilai calon presiden. Golkar sendiri tidak memberikan penilaian politik terhadap rencana acara deklarasi tersebut.
Mengenai kemungikan pengurus Golkar akan merapat ke Jusuf Kalla, Hajriyanto mengakui pihaknya tidak menutup mata. "Kemungkinan seperti itu bisa saja terjadi, tetapi rasanya PG sekarang ini solid untuk mengamankan keputusan Rapimnas secara taat asas. PG tidak bersikap terlalu jauh. Toh masih pada tingkat wacana dan rencana," ungkapnya.