TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memilih merupakan pertanggungjawaban umat Kristen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyerukan kepada umat Kristen dimanapun berada agar menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2014.
"Perlu juga ditegaskan ini adalah pertanggungjawaban iman kristiani dan sosial. Kami dari Persekutuan Gereja-geraja di Indonesia dan Forum Umat Kristiani Indonesia, dimana lembaga-lembaga di dalamnya menyerukan untuk tidak golput. Kami tidak punya kuasa untuk itu tetapi kami menyerukan. Karena ketidakikutsertaan anda dalam Pemilu mungkin menghasilkan hal-hal tidak terduga," ujar Yewangoe saat memberikan keterangan pers di Wisma PGI, Jalan Teukur Umar No 17, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
Yewangoe pun mencontohkan saat Adolf Hitler berkuasa di Jerman tahun 1939 karena juga disebabkan tingginya angka golput masyarakat Jerman kala itu.
Yewangoe mengatakan PGI menyadari bahwa kepercayaan masyarakat terhadap partai politik sangat rendah jika mengacu kepada hasil riset berbagai lembaga survei.
Namun, Yewangoe menegaskan masyarakat harus tetap memilih karena dari anggota calon anggota legislatif (Caleg) gradasi keburukannya berbeda-beda.
"Kita memilih mungkin kurang buruk dari yang buruk dengan harapan yang krang buruk itu menjadi baik. Dari sisi Kristiani kita berdoa dan saya kira semua umat Kritiani juga. Kami juga serukan jangan terlibat dalam politik uang karena berbahaya bagi kemurnian demokrasi di Indonesia," tukas Yewangoe.