Laporan Wartawan Tribunnews.com Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pencuri profesional di banyak daerah, kekinian kerap membobol dana nasabah melalui anjungan tunai mandiri (ATM).
Untuk menghindari hal tersebut, Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja memiliki tips sederhana tapi dijamin manjur.
Ia mengatakan, kerahasiaan kode personal atau personal identification number (PIN) harus betul-betul dijaga supaya tidak menjadi korban pembobolan seperti yang dilakukan sindikat Malaysia.
Hal yang paling mudah dilakukan agar terhindar dari pembobolan dana nasabah oleh pelaku kejahatan adalah, dengan menutup tombol angka pada mesin ATM saat memasukkan PIN.
"Kalau tidak ada penutupnya (pada tombol angka ATM) bisa dilakukan dengan mentutupnya dengan tangan, sehingga tidak bisa direkam kamera nomor PIN-nya," kata Jahja di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (3/3/2014).
Menurutnya, dalam kasus pembobolan dana nasabah yang dilakukan sindikat Malaysia, para pelaku tidak sepenuhnya berhasil meski sudah merekam data dari kartu ATM yang asli.
"Dalam kasus ini kita temui beberapa kasus gagal, mungkin salah melihat atau tidak terlihat (saat pemilik kartu ATM yang asli memasukan PIN). Bila salah tiga kali memasukan PIN, kartunya ditelan," ungkapnya.
Ia mengungkapkan, para bankir sebenarnya memiliki ide untuk memberikan pengamanan ekstra pada mesin ATM. Misalnya, memasang alat pada kartu ATM, sehingga bisa mendeteksi percobaan pembobolan.
Namun, sambung Jahja, alat itu belum bisa terpasang karena berbiaya mahal.
"Jadi, cara paling sederhana, cukup ditutup PIN-nya jangan sampai terekam, mudah sekali. Ini hanya masalah edukasi pada nasabah," ucapnya.
Cara Sederhana Manjur Hindari Pembobolan ATM