TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagaimana persepsi masyarakat saat ini, terhadap polisi? Apa harapan masyarakat terhadap polisi?
Semua pertanyaan itu sedikit banyak terjawab dalam 10 film pendek bertema polisi yang ditampilkan dalam Police Movie Festival 2014 yang digelar di Gedung Mutiara, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) di Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (29/3/2014).
Sepuluh film yang ditampilkan dalam festival film pendek berdurasi maksimal 5 menit ini, merupakan hasil penyaringan dari 20 karya film pendek bertema polisi yang dikirim oleh masyarakat dan pembuat film pendek.
Dari 10 film ini juri yang terdiri dari para praktisi film Indonesia akan memilih Juara I sampai Juara III untuk mendapatkan hadiah total Rp 25 Juta.
Para juri yang akan menilai diantaranya adalah aktris kawakan Jajang C Noer, sutradara film Agung Sentosa, produser film Wahyu Aditya dan beberapa krikitus film dan sineas muda Indonesia.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Ronny F Sompie yang membuka festival ini menyatakan dari sebuah film akan dapat dilihat bagaimana kritik dan harapan masyarakat terhadap kepolisian.
Selain itu katanya dengan film, diharapkan masyarakat juga memahami bagaimana suka duka kinerja polisi di lapangan.
"Diharapkan, ada perubahan mindset baik masyarakat atau polisi itu sendiri ketika melihat tayangan film tentang polisi, serta bisa dijadikan sebagai kritik dan masukan," kata Ronny saat membuka Festival ini di Gedung Mutiara PTIK, Jakarta Selatan, Sabtu (29/3/2014).
Menurutnya dengan film juga maka masyarakat bisa diajak bersama-sama dan berpikir pula untuk menemukan solusi dari sejumlah kendala yang dihadapi dalam kinerja polisi.
Ajun Komisaris Hasby Ristama, Ketua Panitia Police Movie Festival 2014, mengatakan festival film bertema polisi ini adalah untuk pertama kalinya digelar.
Menurutnya masa pendaftaran dan pengumpulan film pendek bertema polisi ini, dilakukan pada 20 Januari 2014 sampai dengan 26 maret 2014.
"Ada 20 film bertema polisi yang masuk dan ikut festival ini. Dari 20 itu kami screening menjadi 10 film terbaik, dan semuanya ditayangkan di festival kali ini," kata Hasby di Gedung PTIK, Sabtu.
Menurut Hasby dari 20 film yang ikut festival ini semuanya dibuat oleh masyarakat. Karenanya ia berharap dari film-film ini bisa diketahui bagaimana masyarakat melihat polisi dan diharapkan ada masukan dari masyarakat kepada polisi.
Hasby berharap festival film bertema polisi ini akan diadakan setiap tahun sehingga polisi akan terus menerus bisa melihat dirinya dari kacamata masyarakat. "Sebab memang polisi ada untuk melayani masyarakat. Jadi perlu pandangan tertentu dari masyarakat yang hadir dalam sebuah film," ujarnya.
Ia berharap di tahun mendatang akan ada lebih banyak lagi masyarakat yang menuangkan idenya dengan membuat film pendek bertema polisi. "Bagaimana harapan masyarakat kepada polisi, bisa kami pahami dari film-film yang dibuat dan kami terima. Ini akan menjadi masuk besar untuk institusi kepolisian," ujarnya.
Menurut Hasby, dari 20 film pendek bertema polisi yang diterima pihaknya tidak hanya berasal dari Jakarta saja tetapi juga dari luar pulau Jawa. "Ada dari Jambi, Babel, dan pasti juga ada dari Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Hasby.(bum)