TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya pilih bapak, bapak kasih apa buat saya? Apa untungnya saya pilih bapak?" Begitu kira-kira celoteh warga yang didengar langsung oleh komentator sepakbola, M Kusnaeni, saat mensosialisasikan dirinya sebagai caleg Partai Demokrat untuk DPRD Kota Bekasi.
Pria yang akrab disapa Bung Kus ini mengungkapkan sikap skeptis dan pragmatisme warga menurutnya tak lepas dari warisan budaya politik yang keliru dari para politisi sebelumnya. Ia menegaskan fenomena saat ini yang terjadi di tengah masyarakat, karena politisi sebelumnya mewariskan budaya politik yang cenderung pragmatis dan memunculkan politik uang.
"Ini terjadi dan saya alami sendiri. Mereka bilang, saya milih bapak, bapak kasih apa buat saya? Apa untungnya saya milih bapak? Ini menunjukkan kuatnya pragmatisme dan skeptis. Saat bisa masuk saja, resistensinya saja sudah besar," beber Bung Kus di kantor KontraS, Selasa (1/4/2014).
Karena tidak mempunyai dana besar, Bung Kus akhirnya memutuskan mensosialisasikan dirinya melalui komunitas-komunitas kecil. Menurutnya meski sudah menfokuskan pada komunitas tertentu, itu pun belum jaminan mereka akan memilih dirinya pada 9 April nanti.
"Mereka memilih saja belum tentu. Saya ingin yakinkan. Karena itu saya putuskan masuk lewat komunitas-komunitas kecil ini," tukasnya.