News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Impor Daging Sapi

Di Depan Hakim, Maria Menyesal Kenal Elda dan Fathanah

Penulis: Edwin Firdaus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dirut PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman (tengah) menjalani persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (1/4/2014). Maria diduga terlibat dalam kasus suap kuota impor daging sapi di Kementrian Pertanian yang juga melibatkan mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama PT Indoguna Utama Maria Elizabeth Liman meluapkan kekecewaannya kepada Elda Devianne Adiningrat. Hal itu diungkapkan Maria saat menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa untuk kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.

"Itu Elda yang mulai pertamanya pak, saya menyesal," kata Maria di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Selasa (15/4/2014).

Selain Elda, Maria juga mengaku menyesal mengenal Ahmad Fathanah.

"Menyesal juga karena ternyata dia banyak bohong dan akhirnya dia minta maaf kemarin," ujarnya di hadapan majelis hakim.

Maria mengaku tak habis pikir, Elda dan Fathanah tega menipu perusahaannya dengan iming-iming mendapat tambahan kuota impor daging sapi.

"Dia telepon saya kemudian saya ketemu dia face to face dan dia bilang 'Call me Dati'," kata Maria.

Maria baru tahu belakangan bahwa Dati itu adalah Elda yang saat itu menjabat sebagai Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia.

Setelah itu, Elda pun kembali menelepon untuk mengenalkan 'ustad kecil' yang belakangan diketahui adalah Ahmad Fathanah."Dia (Elda) bilang mau kenalkan sama seseorang," ujarnya.

Dua orang inilah, yang disebut Maria sebagai otak praktik suap yang menyeret Maria sebagai terdakwa.

Padahal lanjut Maria, dirinya lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri saat proses suap senilai Rp 1 miliar terjadi.

"Saya sering keluar negeri pak, dalam waktu 90 hari sejak kenal Elda, 54 hari saya di luar negeri. Di dalam struktur organisasi ada empat direktur yang mempunyai wewenang, kalau saya nggak ada di Indonesia, sistem sudah berjalan jadi tidak ada masalah," imbuhnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini