TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan ketua umum partai Demokrat Anas Urbaningrum belum juga menyerahkan laporan tertulis soal dugaan aliran sumbangan dan pendanaan kampanye Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pemilihan Presiden tahun 2009 lalu.
Anas yang mengaku mempunyai data soal adanya penyumbang fiktif dalam kampanye SBY tersebut, mengaku masih menyusun laporan datanya tersebut. Hal itu kata dia untuk mempermudah penyidik menganalisanya.
"Sedang diselesaikan penjelasan tertulisnya. Nanti kalau sudah lengkap, insya Allah akan diserahkan. Biar para penelaah mudah untuk membacanya," kata Anas saat dikonfirmasi sebelum menjalani pemeriksaan di KPK, Kamis (17/4/2014).
Anas juga mengaku akan membeberkan apa yang dia maksud sebagai penyumbang fiktif dalam pendanaan kampanye SBY tersebut.
"Ya itukan tentang dana kampanye, tentang sumbangan dan pendanaan kampanye. Ya itulah nanti akan dijelaskan selengkap-lengkapnya," ujarnya.
Sebelumnya, Anas mengaku telah menyerahkan hasil audit akuntan independen atas laporan dana kampanye Partai Demokrat kepada KPK. Menurut Anas, ada sejumlah penyumbang palsu dalam laporan dana kampanye tersebut.
Penyumbang itu, menurut Anas, ada di dalam daftar, tetapi sesungguhnya mereka tidak menyumbangkan uang untuk biaya kampanye Partai Demokrat. Selain itu, ia pun meminta KPK menyelidiki kemungkinan adanya sumber dana lain untuk kampanye Partai Demokrat, termasuk kemungkinan adanya dana yang berasal dari Century.