TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal mengatakan dunia internasional mengapresiasi pencapaian 10 tahun Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.
Dino yang mengikuti kunjungan kenegaraan Presiden ke Filipina beberapa hari lalu mengatakan, Ketua World Economic Forum (WEF) Klaus Schwaab menyebutkan, 10 tahun terakhir Indonesia telah mengalami dekade emas.
Dari daftar peringkat yang dikeluarkan Bank Dunia tahun ini, Indonesia berada di peringkat ekonomi ke-10 di dunia, setelah AS, Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis, dan Inggris.
Dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Gross Domestic Product (GDP) Indonesia naik 4 kali lipat dalam 10 tahun terakhir dengan share 2,3 persen dari total GDP dunia.
Selain keberhasilan di bidang ekonomi, Dino juga mengajak masyarakat untuk mensyukuri perkembangan demokrasi Indonesia yang kian stabil dan mapan.
"Krisis politik di Thailand mengingatkan bangsa Indonesia agar tidak meremehkan perkembangan demokrasi di tanah air yang stabil dan mapan," katanya saat menjadi pembicara di munas VII ikatan alumni SMA Taruna Nusantara, Minggu (25/5).
Menurut Dino, momentum positif ini harus terus dijaga. Ia menyebutkan mindset bangsa harus diubah agar Indonesia tidak ketinggalan zaman.
"Tidak cukup hanya dengan ideologi kesatuan dan persatuan, kita harus mengembangkan ideologi keunggulan. Ideologi dengan ekosistem yang mampu membangun inovasi, meritokrasi, dan idealisme," tuturnya.
Pasca konvensi Capres Partai Demokrat, Dino mengatakan belum terpikirkan untuk terjun ke dunia politik praktis lagi. Ia mengaku ingin fokus pada keluarga.
"Selain itu, saya akan terus menyebarkan gagasan tentang nasionalisme unggul dan internasionalisme," sambungnya.