News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

GSBI Bakal 'Kepung' Kantor Adidas dan Kemenakertrans Jelang Piala Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI) saat aksi Hari Buruh Internasional.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan Serikat Buruh Independen (GSBI), berencana menggelar aksi ke kantor perwakilan perusahaan sepatu olahraga Adidas dan Kementerian Tenagakerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans), Rabu (11/6/2014).

Aksi GSBI tersebut, untuk memprotes pemecatan sepihak yang dilakukan PT Panarub Dwi Karya (PT PDK; produsen sepatu Adidas di Indonesia) terhadap 1.300 buruhnya pada 12 Juni 2012.

Juru Bicara GSBI cabang PT PDK Kokom Komalawati mengatakan, ribuan buruh itu dipecat lantaran getol memperjuangkan perbaikan upah, meminta hak cuti, serta jam istirahat yang cukup untuk melakukan ibadah.

"Karena menuntut yang sebenarnya hak kami tersebut, PT PDK malah melakukan pemecatan. Kebijakan itu, tak disertai dengan pemberian uang pesangon seperti yang diamanatkan UU No 13/2003 tentang Ketenagakerjaan," terang Kokom Komalawati, Selasa (10/6/2014).

Padahal, kata dia, Adidas meraup keuntungan besar menjelang perhelatan Piala Dunia 2014 yang digelar mulai Jumat (13/6) di Brasil tersebut.

"Dalam artikel di Kompas (13/3/2014), CEO Adidas Herbert Hainer menargetkan penjualan 2 miliar Euro atau 2,8 miliar Dolar AS jelang dan selama Piala Dunia 2014," tukasnya.

Hal itu, sambung Kokom, menjadi ironi lantaran ribuan buruh PT PDK hidup mengenaskan seusai sepihak dipecat.

"Beberapa anak buruh tidak bisa meneruskan sekolah. Sebagian dari mereka terusir dari kontrakannya. Satu orang buruh meninggal akibat tidak mampu membayar biaya pengobatan. Ketidakpastian pendapatan dalam rumah tangga pun menyebabkan keretakan rumah tangga," bebernya.

Kokom mengakui, sejak 2012, mereka beberap kali mengadukan perlakukan PT PDK tersebut kepada kantor perwakilan Adidas Indonesia. Tapi, pengaduan tersebut tak pernah mendapat tindaklanjut.

Karenanya, sambung Kokom, GSBI juga bakal menggelar aksi di kantor Kemenakertrans RI untuk mendesak Menteri Muhaimin Iskandar ikut bertanggungjawab menyelesaikan persoalan tersebut.

"Besok, selain buruh anggota GSBI cabang PD PDK, juga dikuti anggota kami dari perusahaan lain di Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Sukabumi," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini