TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT), Helmy Faisal Zaini mengaku tidak kenal Bupati Biak Numfor, Yesaya Sumbok dan pengusaha konstruksi bernama Teddy Renyut yang tertangkap tangan melakukan suap oleh KPK.
Ia pun mengaku tidak tahu keterkaitan penyegelan ruang kerja staf hingga dua deputi kementeriannya terkait aksi suap kedua orang tersebut. Yang pasti, Helmy mengaku sudah menghadapi pemeriksaan dari KPK.
"Kenapa tidak siap? Yah, harus siap, sebagai warga negara harus siap," kata Helmy di kantor Kementerian PDT, Jakarta, Selasa (17/6/2014).
Helmy mengatakan, pihaknya menghormati proses penyidikan yang sedang dilakukan pihak KPK. Ia pun mengaku jajaran di kementeriannya mendukung upaya KPK dalam pemberantasan korupsi.
Ia pun mempersilakan pihak KPK untuk melakukan upaya pengembangan penyidikan kasus tersebut, termasuk dengan menyegel dan menggeledah kementerian yang dipimpinnya.
Diberitakan, Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombuk terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) tim KPK karena menerima 100 ribu Dollar Singapura dari pengusaha konstruksi bernama Teddy Renyut di sebuah hotel kawasan Matraman, Jakarta Pusat, pada Senin (16/6/2014) malam.
Uang itu diduga kuat sebagai suap untuk mendorong percepatan proyek Tanggul Laut yang menjadi bagian program pengentasan daerah tertinggal Kabupaten Biak Numfor dari Kementerian PDT.
Bupati Biak Numfor Ditangkap KPK
Menteri PDT Helmy Faishal Siap Diperiksa KPK
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger