TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Enni Nurbayanti (52), masih terpukul dengan kabar ditembak jatuhnya mesawat Malaysia Airlines MH 17 di Ukraina.
Adik iparnya Vickyline Kurniati Kardia (39), bersama suaminya yang berkebangsaan Belanda, Emile Van Muijlwijk (45), dan putri bungsu mereka, Adinda Larasati Putri Van,(9), menumpangi pesawat tersebut.
Kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (18/7/2014), Enni mengaku pertama kali mendengar jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH 17 rute Amsterdam - Kuala Lumpur itu dari salah seorang kenalannya di Belanda. Tak lama kemudian ibunda Emile pun menghubungi dan memberitahu kabar duka yang sama.
"Saya langsung setel televisi, memang sudah ada berita soal pesawat yang ditembak jatuh itu," katanya.
Vicky adalah Warga Negara Indonesia yang bekerja sebagai tenaga marketing di perusahaan logistik yang berbasis di Singapura.
Sedangkan suaminya adalah pekerja di perusahaan Teknologi Informasi. Keduanya selama ini tinggal di Singapura, bersama putri tertua dan putri bungsu mereka.
Kepergian Vicky bersama Emile dan Adinda ke Belanda adalah dalam rangka liburan, sembari menengok anak kedua Vicky dan Emlie, serta menyambangi keluarga Emile. Mereka menumpang pesawat Malaysia Airlines untuk kembali ke Singapura, setelah menghabiskan liburan selama tiga minggu di negri kincir angin tersebut.
Enni menyebutkan Vicky dan Emile juga masih memiliki rumah di Bandung, Jawa Barat. Namun rumah itu lebih banyak kosong, dan hanya dikunjungi setiap beberapa bulan sekali.
Terakhir ia bertemu Vicky dan keluarga adalah pada beberapa bulan lalu saat mereka pulang ke tanah air. Pada kesempatan itu Vicky sempat meminta Enni dan keluarga untuk mengunjungi mereka ke Singapura. Ia pun menyanggupi tawaran tersebut.
"Harusnya saya dan keluarga ke Singapura itu dekat-dekat ini, setelah mereka liburan ke Belanda," katanya.
Namun sayangnya dalam perjalanan dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur pesawat yang mereka tumpangi ditembak jatuh, di wilayah konflik antara pemerintah Ukraina dengan pembrontak pro-Russia.
Akibat insiden tersebut 283 penumpang, dan 15 kru pesawat tewas. Hingga kini baik pihak Ukraina maupun pemberontak pro-Russia sama-sama menyangkal telah melakukan penembakan.
Enni berharap jasad Vicky, Emile dan Adinda masih bisa diketemukan, walau pun ia sadar kemungkinan tersebut sangat tipis mengingat pesawat tersebut kondisinya sudah hancur berkeping-keping.