Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desakan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar terus bergulir. Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai menegaskan Munas tetap akan digelar pada akhir September 2014.
Munas tersebut bertujuan untuk mencari pengganti Aburizal Bakrie di posisi Ketua Umum Golkar. Yorrys meminta Ical bersikap negarawan dalam menghadapi persoalan tersebut.
"Ical bikin target dengan catur suksesnya, dan Golkar akan berada di pemerintahan dan berkuasa. Sudah kita lalui dan semuanya gagal, maka kita minta diselenggarakan munas," tutur Yorrys ketika dikonfirmasi, Senin (4/8/2014).
Yorrys mengatakan munas secara reguler digelar oleh pengurus pusat Golkar. Untuk itu, Yorrys meminta Ical rela menggelar munas tersebut.
"Ini enggak tahu mereka mempertahankan apa," kata Anggota Komisi I DPR itu.
Bila tidak digelar, Yorrys mengatakan pihaknya akan mendesak untuk digelarnya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).
"Kita bicara organisasi, instrumennya itu konstitusi dan institusi. Sekarang institusi minta ke DPP, sudah secara baik dan elegan. kalau tidak mau maka kita akan lakukan tekanan untuk munaslub," ujarnya.
Menurut Yorrys, Ical telah lupa bahwa basis Golkar berada di tingkat dua.
"Itu dilupakan selama 5 tahun, kita bangkitkan semangat Golkar dari tingkat dua," imbuhnya.
Yorrys juga menilai pernyataan Pendiri SOKSI Suhardiman merupakan bagian dari konstitusi. Suhardiman menyebut akan adanya pertemuan Tri Karya Golkar yang terdiri dari SOKSI, MKGR dan Kosgoro pada 10 Agustus 2014.
"Lihat lah sebelum 10 Agustus akan ada action," kata Yorrys.