News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

PGI Prihatin Pemerintah Diam Sikapi Munculnya ISIS

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tokoh lintas agama perwakilan HKBP Philadelphia Pendeta Palty Panjaitan, Jamaah Ahmadiyah Indonesia Maulana Zafrullah Pontoh, Ketua Dewan Syura Ijabi-Syiah Jallaludin Rakhmat, Forum Masyarakat Kristiani Indonesia Jerry Rumahtalu, dan Ketua Persatuan Gereja Indonesia Pendeta Phil Erari (kanan-kiri) mengangkat poster anti ISIS dalam konferensi pers penolakan kehadiran ISIS di Indonesia, Senin (4/8/2014). Keberadaan ISIS di Timur Tengah mulai menyebar ke Indonesia dengan beredarnya video pernyataan dukungan terhadap ISIS oleh orang Indonesia di media sosial. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rahmat Patutie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Phil Erari mengaku prihatin melihat Pemerintah Indonesia yang diam menyikapi munculnya video Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di YouTube.

"Kami prihatin dengan fenomena ini. Pemerintah dalam hal ini polisi, kejaksaan, dan tentara seakan diam dengan munculnya ISIS," kata Erari bersama tokoh agama menolak ISIS di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Tokoh agama menyayangkan aparat penegak hukum yang terkesan lamban mencegah munculnya ISIS dan pendukungnya di Indonesia. Sikap ini berbeda jika ada orang yang mengibarkan Bintang Kejora milik Organisasi Papua Merdeka (OPM), Pemerintah langsung bereaksi.

Menurutnya, jika fenomena ISIS terus bermunculan di wilayah Indonesia lainnya, dikhawatirkan akan memicu ketidakpercayaan rakyat terhadap Pemerintah. Karenanya, Pemerintah diminta tegas memerangi pengaruh dan sepak terjang ISIS di Indonesia.

"Kami harap Pemerintah dengan tegas menindak ISIS. Kami dari Papua, bahwa sudah tidak lagi percaya pemerintah jika tidak ada jaminan hak hidup kepada rakyat Indonesia," terang Erari.

ISIS merupakan kelompok radikal bersenjata yang mengklaim sebagai pejuang Islam. Mereka berencana memperluas daerah kekuasaannya di wilayah Afrika Utara hingga Asia Tenggara termasuk Malaysia dan Indonesia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini