News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Mgr Pujasumarta: Pemerintahan Baru Perlu Didukung dengan Hati dan Cinta

Penulis: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Uskup Agung Semarang Mgr JM Pujasumarta

Sikap negarawan macam apa yang layak dipupuk dan disuburkan di tanah air ini? Berikanlah kepada negara apa yang wajib kamu berikan kepada negara, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah. Kita rakyat Indonesia dipanggil untuk kemerdekaan, mari saling membantu dan melayani satu sama lain, menghadirkan damai sejahtera dalam cinta kasih.

Dengan berbuat baik kita dapat membungkam kepicikan orang-orang yang berpikiran bodoh. Hidup sebagai orang merdeka tidak lagi menyelubungi kejahatan-kejahatan kaum perancang dosa yang merusak bangsa, tetapi hidup sebagai hamba Allah yang saling menghormati, mengasihi saudari-saudaranya, setia kepada kebenaran dan mendukung setiap rancangan yang benar-benar baik. Merdeka berarti tak lagi “menghamba”, “memperhamba”, melainkan bersatu, bersahabat, bersaudara dengan semua warga negara.

Anggota Legislatif terpilih dalam pemilu tahun ini saya ingatkan akan panggilan dan perutusan yang melekat pada pribadi Anda sebagai murid Kristus yang dipanggil untuk mewartakan Kabar Kebenaran dan keselamatan sebagai wakil rakyat. Wakil rakyat wajib mendalami Ajaran Sosial Gereja agar setiap ide-idenya mengarah pada upaya menyuburkan peradaban kasih. Menyuburkan peradaban kasih dalam hidup berbangsa tidak cukup hanya dengan “urun angan”, namun dibutuhkan kehadiran setiap anak bangsa yang siap “turun tangan” mendampingi dan memperjuangkan hadirnya Kerajaan Allah agar semakin signifikan dan relevan di tengah bangsa.

Menjadi 100% beriman Katolik yang mendalam dan tangguh, serta menjadi 100% negarawan yang mencintai tanah air merupakan cita-cita dari seorang negarawan. Pahlawan Nasional kita, Rama Kanjeng Soegijapranata, SJ pada waktu menggemakan cita-cita dan “mimpi” tersebut berharap agar jangan sampai terjadi dikotomi antara hidup beriman dan hidup berbangsa.

Hidup beriman semestinya akan semakin memperkuat kehidupan berbangsa, dan sebaliknya kehidupan berbangsa semakin mewujudnyatakan kehidupan iman. Cita-cita dan “mimpi” ini tentulah tidak akan menjadi matang dalam waktu sekejap. Menjadi negarawan Katolik yang matang membutuhkan waktu dan pengolahan yang panjang.

Saya berharap, agar kelompok-kelompok yang mendampingi Generasi Muda agar menekankan pendampingan untuk menumbuhkembangkan negarawan Katolik sejati.

Saya mempunyai harapan, Sekolah-sekolah Katolik meninjau kembali model pendidikan Pramuka dengan mengamalkan Tri Satya dan Dasa Dharma Pramuka, agar bisa menjadi “rumah” atau Gugusdepan untuk pembentukan karakter bangsa yang berprestasi, melatih anggota untuk meraih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas. Melalui kegiatan Kepramukaan dan model pembinaan yang dikoordinasi dengan baik, remaja dan kaum muda dapat meningkatkan semangat bela Negara, memantapkan tekad sebagai patriot pembangunan yang berani dan bisa mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara di atas segalanya.

Semua Lembaga Pendidikan Katolik dari PAUD sampai Perguruan Tinggi, Kelompok-kelompok Kaderisasi yang berada di KAS saya harapkan menjadi lembaga atau kelompok yang melahirkan negarawan sejati. Pengurus Dewan Paroki diharapkan merancang dinamika kehidupan dan aktivitas paroki dengan memperhatikan fokus pastoral yang telah dirumuskan dalam ARDAS KAS 2011-2015 dengan memberi tekanan pada Formatio Iman Berjenjang sehingga terwujud umat Katolik yang Cerdas – Tangguh dan Misioner (CTM). Kaderisasi bagi Remaja dan Kaum Muda secara terencana paling tidak dibuat satu tahun sekali dengan mengembangkan jejaring dengan kelompok penyelenggara Kederisasi serta dengan Rumpun Kaderisasi DKP yang terdiri dari Komisi Pendidikan (Komdik), Komisi Kepemudaan (K3AS), Komisi Karya Kemahasiswaan (Kokerma), Komisi Karya Misioner (KKM) dan Komisi Keluarga (Komkel).

Para Imam dan Calon Imam serta biarawan-biarawati diharapkan memberikan dukungan nyata dalam kerasulan doa dan keterlibatan bagi keperluan masyarakat dan bangsa. Perhatian nyata untuk kaderisasi bagi remaja dan kaum muda serta dukungan bagi para aktifis Sospolmas yang memfokuskan formatio iman dan militansi iman Katolik, supaya diwujudkan dengan sinergis.

Pada tanggal 24-26 Oktober 2014, DKP akan menyelenggarakan Kongres Persaudaraan Sejati di Komleks Misi Muntilan untuk merajut persaudaraan sejati lintas agama dan lintas iman yang dimotori oleh orang-orang muda dalam koordinasi Komisi HAK. Semoga persaudaraan sejati dan kehidupan bersama yang dilandasi oleh iman kepercayaan Katolik dan penghargaan akan pluralitas, terwujud senyara nyata di wilayah KAS sebagai buah-buah kemerdekaan.

Melalui momentum syukur kemerdekaan RI ke-69 ini, mari kita melakukan segala yang baik dalam setiap perkara. Mari bergandeng tangan dengan semua lembaga maupun komponen masyarakat yang ada untuk mengisi kemerdekaan Indonesia. Salam MERDEKA dan Salam Persatuan demi Persaudaraan Sejati di Bumi Pertiwi Indonesia.

Semarang, 12 Agustus 2014
Salam, doa dan Berkah Dalem

† Johannes Pujasumarta
Uskup Keuskupan Agung Semarang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini