TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko bersama dengan General Vincent K Brooks selaku Commanding General of USARPAC (United States Army Pacific) dan Dubes Amerika untuk Indonesia Robert O Blake membuka latihan bersama antara Tentara Nasional Indonesia dan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Amerika, Selasa (19/8/2014).
Dalam latihan yang digelar dengan tiga tahap pada 19 Agustus 2014 hingga 1 September 2014 nanti di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Jawa Barat, tersebut melibatkan 756 personel dari 26 negara, yang dibagi dalam tiga tahap.
Masing-masing negara adalah Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Perancis, Srilanka, Thailand, Vietnam, dan dari United Nations.
Tahap pertama latihan bertujuan meningkatkan pemahaman tentang aspek-aspek multidimensi dari kemungkinan operasi perdamaian yang kompleks, membahas tantangan-tantangan utama dalam misi-misi perdamaian guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam setiap misi.
Selain itu juga memberikan saran serta tindakan nyata untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam kesiapan operasional.
Pada tahap kedua, menyelenggarakan Staff Training Event (STE) dan melibatkan 69 peserta dari 26 negara, yakni Amerika, Australia, New Zealand, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Yordania, Belanda, Srilanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.
Selain itu, juga untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam melaksanakan koordinasi pada operasi perdamaian multidimensi di markas-markas PBB, dan mengembangkan kemampuan staf markas.
Sementara pada tahap ketiga, pada 19 Agustus hingga 1 September 2014 diselenggarakan Field Training Event (FTE), yang melibatkan 360 peserta dari 9 negara. Yakni Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania.
Latihan juga untuk membina hubungan yang baik antara TNI dan USPACOM, meningkatkan kemampuan 'capacity building' PMPP TNI untuk menjalankan peranan sebagai Regional PKO.
Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dan negara-negara lain yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan tugas sebagai Troop Contributing Countries (TCC) dalam suatu misi PBB, dan meningkatnya interoperability personel TNI dan USPACOM dalam pelaksanaan tugas pokok Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP).