News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2014

Puan Maharani: Hubungan Pribadi Mega - SBY Jangan Dicampuradukkan Urusan Parpol

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (R) menjabat tangan dengan mantan presiden Megawati Soekarnoputri (L) setelah upacara pemakaman untuk suami Taufik Kiemas Megawati di pemakaman pahlawan di Jakarta pada tanggal 9 Juni 2013.

Puan Maharani diwawancarai wartawan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Achmad Rafiq

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (DPP-PDI Perjuangan), Puan Maharani mengungkapkan, partai politik (parpol) lain bisa bergabung dengan koalisi Jokowi-JK.

Hal itu juga termasuk membuka diri dengan Partai Demokrat pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Puan juga menegaskan, urusan parpol jangan dikaitkan dengan hubungan antara SBY dengan Megawati. "Jangan mencampuradukkan hubungan pribadi Pak SBY dengan Ibu Mega. Tapi ini hanya sebatas hubungan parpol dalam memperkuat sistem presidensial," ucap Puan, kepada wartawan di Ballroom Four Season Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (19/8/2014) malam.

Anggota Komisi VI DPR RI ini menambahkan, ini bukan masalah individu masing-masing, tetapi bagaimana bisa membangun bangsa dan memperkuat sistem presindensial secara bersama-sama. Dirinya pun mengutarakan, syarat bagi parpol yang ingin bergabung, haruslah memiliki visi-misi yang sama dengan Jokowi-JK.

"Tentu saja syaratnya dalam memperkuat sistem Eksekutif dan Legislatif harus kita dukung. Kita juga membuka pintu supaya mereka bersama-sama dengan kita, termasuk partai Demokrat" ujarnya.

Wanita kelahiran 6 September 1973 ini berharap, semoga dengan masuknya partai Demokrat ke koalisi Jokowi-JK, bisa memperkuat pemerintahan baru dan hubungan antara SBY dengan Megawati semakin membaik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini