News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepada Cak Imin, Dubes Arab Saudi Klarifikasi Pemindahan Makam Nabi

Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pertemuan Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al-Mubarak dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar klarifikasi soal rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW dari Masjid Nabawi.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polemik mengenai rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW di Masjid Nabawi terus bergulir. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Mustafa Ibrahim Al-Mubarak ikut angkat bicara.

Mustafa memberikan klarifikasi mengenai rencana pemindahan makam Nabi Muhammad SAW ke Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa(PKB), Muhaimin Iskandar. Dia menegaskan bahwa kabar tersebut sama sekali tidak benar.

"Itu hanya isu belaka dan hal itu tidak mungkin terjadi," ujar Mustafa usai bertemu Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar, Senin (8/9/2014).

Dalam kesempatan ini Mustafa menegaskan komitmen Pemerintah Arab Saudi untuk tetap menjaga keutuhan makam sesuai dengan wasiat rasulullah.

Pemerintah Arab Saudi dan Raja Abdullah Bin Abdul Aziz juga tidak memiliki pemikiran untuk memindahkan makam Nabi Muhammad SAW.

"Jangankan membiarkan membongkar menyentuh saja tidak diperbolehkan," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar yang didampingi Ketua Dewan Syuro KH Aziz Mansyur, KH Ghofur, KH Mukhlas, KH Maman Imanulhaq, Andi Muawiyah Ramly, Marwan Ja’far, Imam Nahrawi, dan Yusuf Mujenih, tampak lega mendengar langsung penjelasan dari wakil pemerintah Arab Saudi.

"Pertemuan ini penting untuk menjelaskan kepada seluruh umat di Indonesia. Pertama isu itu tidak benar dan kedua tabayyun antara kami dan Pemerintah Arab Saudi agar semua umat Islam bisa membangun kepercayaan," ujarnya.

Ihwal hubungan baik umat Islam di antara kedua negara, Mustafa menyatakan sangat tertarik dengan Islam di Indonesia, terutama kepada para ulamanya yang mengajarkan tentang keberagaman.

Dia menegaskan sangat hormat kepada pendiri NU KH Hasyim Ashary. "Bahkan kalau saya diminta sebagai anggota kehormatan NU saya siap. Dan saya sangat mengapresiasi buku karangan NU yang ditulis dengan Bahasa Arab yang memuat tentang KH Hasyim Ashary dan Islam di Indonesia," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini