TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Politisi PDI Perjuangan Tubagus (TB) Hasanuddin mengaku kecewa dengan sikap para politisi di DPR saat rapat paripurna pengambilan keputusan terkait RUU Pilkada hingga Jumat (26/9/2014) dini hari.
Ia kemudian memberikan sindiran secara halus, politik sesungguhnya agung ketika niat berpolitik itu diekspresikan dengan sungguh-sungguh dan ikhlas, diaplikasikan dengan penuh kejujuran demi kepentingan rakyat .
"Tapi sungguh ironis apa yang dipertontonkan oleh yang terhormat anggota DPR --saat rapat paripurna pengambilan keputusan terkait RUU Pilkada hingga Jumat (26/9/2014) dini hari -- Ada sekelompok politikus yang mengekspresikan dan mendedikasikan aspirasinya seolah-olah mewakili rakyat," sindir Tubagus Hasanuddin.
Tapi ternyata, lanjutnya, sikap tersebut ia anggap hanyalah menipu rakyat dengan pergi begitu saja. Ketika ide itu dilempar kemudian diakui banyak orang, dan kemudian didukung bersama sama, lanjutnya, ternyata malah dengan enteng pergi.
"Saya jujur, tercengang, heran melihat sikap seperti ini. Saya mantan prajurit, adalah orang yang baru saja terjun dalam dunia politik, sedang belajar berpolitik dari mereka. Benarkah politik itu kotor? Benarkah politik itu keji dan boleh menghalalkan segala cara ? Atau politik itu tak perlu pakai perasaan ? Sungguh membuat saya terpukul," ungkapnya.
Tubagus Hasanuddin menegaskan, ironis sejarah dan perjalanan demokrasi di Indonesia yang dianggapnya sudah salah kaprah. Atas nama politik maka apapun seperti etika , kejujuran dan dedikasi boleh ditabrak dan dilecehkan .
"Selamat kepada mereka yang telah sukses mengembalikan reformasi ini untuk kembali ke era Orde Baru. Hari ini Jumat tanggal 26 september 2014 adalah hari kematian reformasi , hari gagalnya rakyat berdaulat dibidang politik," tegas Tubagus Hasanuddin.
Dewan Perwakilan Rakyat akhirnya mengesahkan Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) melalui mekanisme voting. Hasilnya, pemilihan kepala daerah dikembalikan lewat DPRD.
Hasil voting menunjukkan sebanyak 226 anggota dewan memilih pilkada lewat pilihan DPRD. Sedangkan, anggota DPR yang memilih Pilkada langsung ada sebanyak 135 orang. Total, seluruh anggota DPR yang mengikuti voting sebanyak 361 orang.
Setelah walkout, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono mengadakan rapat di kantor fraksi lantai 9, Gedung Nusantara 1 DPR, Jumat (26/9/2014) dini hari.
Namun usai rapat, tidak ada satupun anggota fraksi Demokrat yang keluar dari kantornya. Para staf dan pihak keamanan yang bekerja di lingkungan fraksi partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono pun menutup rapat-rapat informasi jalannya pertemuan tersebut dan keberadaan anggota fraksi Demokrat.
"Saya gak tahu mas, kantor sudah kosong, sudah pada pulang tadi," ujar salah seorang di pintu masuk kantor Fraksi Demokrat.
Para wartawan yang sudah menunggu lama tidak percaya begitu saja. Mereka akhirnya memberanikan diri masuk ke kantor fraksi Demokrat. Setelah masuk ternyata, para anggota fraksi secara bergiliran meninggalkan kantor fraksi melalui pintu belakang.
Ketika ditanya mengenai jalannya sidang dan langkah keputusan yang diambil fraksi, mereka yang kepergok meninggalkan gedung tersebut enggan berkomentar. Mereka hanya melontarkan senyuman kepada para wartawan.