TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi), mengatakan berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, Indonesia membutuhkan 24 deep seaport atau pelabuhan laut dalam untuk merealisasikan tol laut.
Kata dia dana untuk membangun semua membutuhkan setidaknya Rp 60-70 triliun.
Dalam sambutannya di acara pembubaran Kelompok Kerja (Pokja), Tim Transisi Jokowi - JK, di Rumah Transisi, Jalan Situbondo nomor 10, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/9/2014), Jokowi mengatakan uang Rp 60-70 triliun itu harus diambil bukan dari Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN), melainkan dari Badan Usaha Milik Megara (BUMN).
"Kalau nunggu APBN itu bisa lima sampai sepuluh tahun, tapi saya cek kalau dari BUMN bisa tiga sampai lima tahun," katanya.
Selama BUMN menyanggupi, maka ia berharap proyek tersebut dikerjakan oleh pihak lokal, namun kalau tidak ada yang mampu menurutnya tidak masalah jika yang melakukannya investor asing.
"Memang negara ini banyak masalah, tapi tidak menyurutkan optimisme bahwa ke depan jalan kita terbuka lebar utk bangun bangsa ini," ujarnya.
Ia mengaku optimias proyek tersebut bisa diselesaikan, karena ia dan Wakil Presiden terpilih Jusuf Kalla mempunyai hobi yang sama, yakni bersikap optimis.
"Saya sama pak JK hobinya sama-sama Optimis, dan ingin segela sesuatunya cepat," tandasnya. (NURMULIA REKSO PURNOMO).