News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

RUU Pilkada

SBY 'Dianugerahi' Bapak Antidemokrasi, Istana: Mereka Belum Paham Pikiran Presiden

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Rendy Sadikin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam memberikan pernyataan pers terkait polemik RUU Pilkada di bandara Halim Perdana Kusuma, Selasa (29/9/2014).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pihak Istana menampik tudingan bahwa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai bapak antidemokrasi.

Hal ini ditegaskan juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha menanggapi aksi Kelompok Masyarakat Penolak Pilkada Tak Langsung yang akan memberikan gelar "Bapak Antidemokrasi" kepada SBY.

Menurut Julian, tudingan dan hujatan yang dialamatkan ke SBY, itu terjadi semata-mata karena mereka belum memahami atau mengetahui secara utuh substansi yang dipikirkan presiden.

"Jadi kita tadi sudah sama-sama menyimak posisi dari bapak presiden terhadap pilkada sudah jelas. Beliau ingin dan mendukung sepenuhnya pemilihan secara langsung dengan perbaikan-perbaikan," tegas Julian, di bandar Udara Halim perdanakusuma, Jakarta, Selasa (30/9/2014) dini hari.

Karena itu, tegas julian, tidak benar dan keliru jika dikatakan SBY tidak mendukung bahkan menolak pilkada langsung.

Sebelumnya diberitakan, Kelompok Masyarakat Penolak Pilkada Tak Langsung mengundur aksi yang sedianya dilakukan Selasa (30/9/2014) dini hari, yakni menyambut kedatangan SBY di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Rencananya, dalam aksi itu, mereka akan memberikan gelar "Bapak Antidemokrasi" kepada SBY. Namun, Koordinator aksi, Syafti Hidayat, mengatakan, aksi diundur menjadi Selasa pagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini