TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain ketua umum dan petinggi parpol yang tergabung Koalisi Merah Putih (KMP), pertemuan pembahasan komposisi dan strategi pemenangan kursi pimpinan MPR di kediaman Aburizal Bakrie juga dihadiri oleh utusan Partai Demokrat, Max Sopacua.
Setiba di kediaman Ical, Max Sopacua selaku Wakil Ketua Umum Partai Demokrat mengaku, belum mengetahui materi pembahasan pertemuan.
Ia belum tahu apakah PD akan mendapat jatah kursi Ketua MPR dengan mengusulkan nama Nurhayati Ali Assegaf sebagai calonnya.
"Saya belum tahu, saya cuma diundang," kata Max.
Mereka yang hadir dalam pertemuan ini di antaranya Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali dan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie selaku tuan rumah.
Turut hadir petinggi parpol KMP lainnya, seperti Wakil Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR yang baru terpilih Fadli Zon, Akbar Tandjung (Golkar), Setya Novanto (Golkar), Hidayat Nurwahid (PKS), Amin Rais (PAN), Zulkifli Hasan (PAN), Drajat Wibowo (PAN), Ahmad Yani (PPP) dan Dimyati Natakusumah (PPP).
Fadli Zon juga mengaku belum mengetahui apakah jatah kursi MPR 1 akan diberikan ke Partai Demokrat. "Belum tahu, ini baru mau diomongin," kata Fadli yang datang secara terpisah.
Ia menegaskan, sejauh ini belum ada nama-nama calon pimpinan MPR yang telah disepakati oleh petinggi parpol KMP, termasuk nama Nurhayati Ali Assegaf dari PD yang diusulkan menjadi calon Ketua MPR.
"Pokoknya kami mau bicarakan dulu, tapi hasilnya belum tahu," ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Drajat Wibowo yang juga hadir ke tempat pertemuan itu menyebut, sebenarnya nama-nama calon pimpinan MPR sudah disepakati pada minggu lalu. "Bukan soal dapat atau tidak, soal itu sudah selesai minggu lalu," ujar Drajat.
Diketahui, Partai Demokrat secara tidak langsung sudah membantu KMP dengan melakukaan aksi walkout pada saat voting RUU Pilkada di DPR.
Bahkan, anggota DPR dari PD ikut barisan KMP saat pemilihan kursi pimpinan DPR dan mendapat 'jatah' satu kursi Wakil Ketua DPR.
Sementara PPP yang sudah berkoalisi dengan Prabowo-Hatta sejak awal dan terus mendukung garis kebijakan KMP tidak mendapatkan 'jatah' kursi tersebut. Abdul Qodir