TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pascapemilihan pimpinan MPR di mana PPP justru mendukung Koalisi Indonesia Hebat (KIH), Wakil Sekjen Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha mengatakan, arah koalisi partainya ditentukan oleh Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair.
"Jalan terbaik bagi kami adalah menunggu kehadirian KH Maimun dari kepulangan beliau menunaikan ibadah haji di Arab Saudi," ujar Syaifullah dalam diskusi bertajuk 'Bukan Parlemen Biasa' di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/10/2014).
"Beliau kembali ke Indonesia pada tanggal 15 Oktober mendatang. Kami akan bertanya pada beliau, itu posisi PPP saat ini," lanjut dia.
Dia tidak menyangkal bahwa PPP kini terbagi menjadi dua, yakni kubu Suryadharma Ali dan kubu Romahurmuziy. Masing-masing kubu akan menggelar muktamar. Kubu SDA yang cenderung ke Koalisi Merah Putih akan menggelar muktamar pada 23 Oktober.
Adapun kubu Romahurmuziy yang cenderung bergabung ke Jokowi-JK akan melaksanakan Muktamar di Surabaya pada 17 Oktober 2014. "Terlepas dari kedua muktamar itu berhasil atau tidak, yang jelas Suryadharma Ali sudah mesti lengser karena sudah dua kali menjadi ketua partai," kata dia.
Diketahui, PPP telah bergabung ke KMP. Tapi, saat pemilihan MPR RI, PPP yang kadernya tak masuk paket pimpinan yang disodorkan KMP bergabung ke koalisi Indonesia hebat. Belum dipastikan apakah posisi PPP akan tetap di KIH meski pemilihan MPR RI telah berlalu.