TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian melakukan penyekatan di wilayah Jawa Barat (Jabar) dan Banten mengantisipasi masuknya massa yang akan mengganggu prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla (JK) pada 20 Oktober 2014.
Kapolri Jenderal Polisi Sutarman mengungkapkan pihaknya menyiapkan 700 personel Polri di wilayah Jawa Barat dan 600 personel di wilayah Banten. Jumlah tersebut disebar di titik-titik jalur menuju Jakarta.
"Kita pun melakukan penyekatan di beberapa titik. 700 personel disiapkan di wilayah Jabar dan 600 personel disiapkan di wilayah Banten," ungkap Sutarman di Gedung Nusantara III, Komplek Senayan, Jakarta, Kamis (16/10/2014).
Selain itu, kepolisian pun menambah jumlah kekuatannya dari 22 ribu personel menjadi 24.815 personel. Penambahan tersebut diambil dari 12 Polda yang sebelumnya hanya 7 Polda yang diambil personelnya untuk membantu Polda Metro Jaya.
"Kemarin diputuskan 12 Polda yang mengirim Brimob membantu Polda Metro Jaya," katanya.
Dikatakan Sutarman pengamanan saat ini menggunakan personel yang cukup besar. Kepolisian akan menjaga di empat ring diantaranya ring pertama di dalam gedung DPR/MPR RI yang akan dikoordinasikan dengan Pasukan Pengaman Presiden (Paspampres) dengan menempatkan polisi berpakaian sipil.
Kemudian ring ke dua di halaman gedung DPR/MPR RI, ring ke tiga di sejumlah akses pintu masuk menuju komplek senayan, dan ring ke empat di titik-titik di sekitar gedung DPR/MPR RI diantaranya di TVRI dan fly over.
Sutarman menjamin keamanan keberlangsungan pengambilan sumpah presiden dan wakil presiden.
"Kapolri jamin tidak akan ada ancaman," katanya.