TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP partai Hanura, Susaningtyas NH Kertopati menyarankan agar presiden terpilih Joko Widodo jangan menunjuk seseorang menjadi menteri karena berdasarkan gender. Karena menurutnya, kemampuan seseorang tidak dapat diukur berdasarkan gender.
"Yang penting seseorang yang ditunjuk itu harus memiliki kompetensi dalam bidang yang akan diurus Kementeriannya," kata Susaningtyas melalu pesan singkatnya Sabtu (18/10/2014).
Wanita yang akrab disapa Nuning itu menuturkan, dirinya juga menyarakan agar Jokowi tidak membuat dikotomi orang parpol dan profesional dalam menentukan kabinet. Menurutnya, kader prpol belum tentu tidak profesional.
"Seorang profesor yang hebat di kampus belum tentu sukses sebagai Menteri, karena menjadi Menteri itu juga harus siap berkomunikasi politik," tuturnya.
Wanita yang juga merupakan pengamat militer itu mencontohkan, misalnya untuk calon menteri bidang pertahanan haruslah orang yang memahami masa depan TNI dan alutsista. Selain itu, ia juga harus memahami pembangunan renstra yang berkesinambungan.
"(Calon Menhan) pahami juga Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) dan High Level Committe. Tidak mudah lho ya itu sebuah hal yang menuntut kontinuitas secara profesional. Calon Menhan sebaiknya bukan orang yang sudah lama 'jauh' dari giat TNI dan pertahanan," pungkasnya.