News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Duet Jokowi JK

Abdee Negara Bercerita Tentang Proses Syukuran Rakyat

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdee Negara

"Setelah saya ketemu pak Jokowi kami rapat pertama kali secara paralel bikin di Rumah Kebangsaan, di daerah Patimura saya pinjam tempat di situ. Pertama kali itu dengan tim GBK panitia salam dua jari. Yang di GBK itu ada Olga Lidya, Triawan mudaf, vivi adianto, tante riastuti, Andre Sumual, adit wijaya, Safik Pontoh, dan ada beberapa lagi saya aja khusus untuk berbicara masalah teknis rencana untuk perayaan konser syukuran rakyat salam tiga jari," jelasnya.

Abdee mengimbuhkan, bahwa saat itu pihaknya belum bersama para relawan lainnya seperti Jay Wijayanto dan Nik.

"Saat itu (Jay Wijayanto) belum ada. Secara terpisah mereka juga sudah ada gagasan untuk bikin pawai kirab budaya, jadi kami di RK meteeng soal hari H di Monas, mas Jay dan teman-teman di monas mungkin lagi mikirin soal pawainya," terangya.

Berselang sekitar tiga hari setelah rapat di Rumah Kebangsaan, dia mendapat telepon dari Najwa Shihab, Wakil Pemimpin Redaksi salah satu stasiun televisi swasta Indonesia, Metro TV. Mereka pun melakukan pertemuan di sesuatu tempat mebahas kerja sama dengan stasiun televisi tersebut.

"Saya ditelepon Najwa Sihab, 'Mas Abdee, saya ketemu pak Jokowi, katanya mas Abdee mau membuat sesuatu di tanggal 20 Oktober. Mungkin kami bisa sinergi, kolabirasi', Ayo mba bertemu ngobrol-ngobrol," kata Abdee meniru percakapan antara Najwa dan dirinya kala itu.

"Terus saya ketemu sama Najwa Sihab untuk ngomongin soal kerja sama dengan Metro TV. Metro TV yang menyelenggarakan produksinya, tv full.  Jadi TV lain bisa ikutan. Setelah itu saya kontak tv lain" lanjutnya.

"Setelah itu saya ketemu relawan lain. Saya ketemu relawan kelompok 7 yang juga punya gagasan yang sama. Mereka juga ternyata sudah ada pembicaraan juga dengan metrotv. Ya sudah kita sinergikan semuanya," terangnya.

Diceritakan, semuanya bergulir selicin salju, bahwa makin banyak relawan yang gabung, makin banyak komunitas-komunitas yang ikut. Telah tercatat ada sebanyak 115 kelompok relawan yang mau bergerak secara sukarela, yang mempunyai semangat yang sama mensyukuri pelantikan Jokowi-JK sebagai kemenangan rakyat.

"Setelah itu ketemu  mas Jay Wijayanto dan yang lain-lain. Setelah ketemu mas Jay, mas Nik, setelah ketemu ngobrol mereka juga ingin bikin kirab budaya. Dari situ berawal sinerginya semakin luas. Karena semakin luas, dibutuhkan tempat yang besar. Akhirnya kami memutuskan basecamp untuk kerja ada dua di RK dan di kantor di daerah Matraman. Ada kantor ruang kecil untuk kegiatan sosial kita," katanya.

"Karena organisasi makin besar, akhirnya kami memutuskan, kita pinjam rumah Cemara 19, karena tempat yang strategis untuk ke Monas dan HI. Di Cemara kami pinjam tempat saja," jelasnya.

Beberapa hari menjalang pelantikan, para relawan pun kerap melakukan pertemuan di Rumah Cemara yang terletak di Menteng, Jakarta Pusat itu. Tak jarang mereka berkumpul, rapat, berkoordinasi hingga waktu dini hari.

Abdde menyatakan bahwa kedepan para rencana tetap siap mengawal jokowi-JK memimpin bangsa ini. Sejak kampanye pilpres 2014 lalu, pihaknya sudah memutuskan turun mendukung Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden. Mereka percaya pasangan itu mampu membawa perubahan untuk Indonesia.

Abdee beralasan, sejak awal pihanya telah melihat hingga menilai tackrecord Jokowi-JK. Terutama ketika Jokowi saat menjadi Gubernur DKI yang terbukti sebagai pemimpin yang sangat dekat dan peduli dengan rakyatnya.

"itu kami anggap hal yang luar biasa," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini