TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ambar Tjahyono dipersilahkan menggugat melalui jalur hukum jika tidak terima keputusan Partai Demokrat yang memecat dirinya dari keanggotaan partai.
Dampak dari keputusan Mahkamah Partai Demokrat, Ambar terancam digantikan oleh Roy Suryo sebagai anggota DPR periode 2014-2019.
"Pihak yang diberhentikan bisa menggugat balik ke pengadilan bila tidak puas, dalam jangka waktu 100 hari (setelah surat dikeluarkan)," kata Ketua Mahkamah Partai Amir Syamsudin saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/10/2014).
Roy akan kembali melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR periode 2014-2019, menggantikan Ambar dari daerah pemilihan Provinsi DI Yogyakarta.
Keputusan ini sesuai dengan putusan Mahkamah Partai DPP Partai Demokrat tertanggal 17 Oktober 2014.
Mahkamah Partai menyatakan Ambar melakukan perbuatan yang bertentangan dengan AD ART Partai, kode etik, dan pakta integritas Partai Demokrat. Namun, tidak dijelaskan perbuatan apa yang dilakukan Ambar.
Menurut Amir, pemberhentian dan pergantian posisi Ambar itu sudah sesuai dengan mekanisme yang ada di Undang-Undang. Dia tidak melihat ada kesalahan mekanisme dalam pengambilan keputusan ini.
"Itu kan sesuai dengan Undang-Undang Partai Politik, dimana ada mahkamah partai yang bisa mengadili dan memutus," ujar mantan Menteri Hukum dan HAM itu.
Namun, Amir enggan menjelaskan lebih jauh alasan pemecatan Ambar. Dia meminta menayakan hal itu kepada Anggota Mahkamah Partai, Denny Kailimang.
"Sekjen Dewan Kehormatan Denny Kallimang yang tahu (alasannya), coba tanya dia," ujar Amir.
Perseteruan Roy dengan Ambar terjadi karena Roy menuding Ambar mencuri suaranya.
Tidak hanya suaranya, di medio April 2014, Roy juga mengatakan ada beberapa caleg sesama Partai Demokrat DPR RI Dapil DIY, yang diduga juga telah dimanipulasi oleh Ambar. (baca: Melenggang ke Senayan, Roy Anggap Tak Ada Konflik di Internal Demokrat)
Roy menyebutkan, kecurangan dilakukan Ambar dengan mengubah hasil rekapitulasi form C1. Contohnya, kata Roy, suara yang ia peroleh 71 suara, tetapi tiba-tiba jadi 1 suara.
Begitu juga dengan caleg Demokrat lainnya yang juga mendadak berkurang. Sebaliknya, suara Ambar mendadak melambung tinggi.