Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengakuan ibu Gayatri Wailissa (17), remaja jenius asal Ambon, saat diwawancarai Metro Tv, menyebutkan jika anaknya yang baru saja meninggal tersebut merupakan anggota Badan Intelejen Negara (BIN).
Bahkan menurut sang ibu, anaknya yang mendunia karena kemampuan menguasai 13 bahasa asing tersebut pernah mendapatkan pelatihan dari seseorang bernama Hasim di Jalan Pegangsaan 18 Cikini, Jakarta Pusat.
Dalam wawancara tersebut juga sang ibu menuturkan anaknya mengaku pernah mendapatkan pelatihan menembak dan kungfu.
Saat Tribunnews menelusuri alamat tersebut di Jalan Pegangsaan Barat 18 pada Sabtu malam (25/10/2014) hanya terdapat rumah besar dengan pagar setinggi lebih dari dua meter.
Rumah berpagar kayu dan besi tersebut tampak dari luar memiliki halaman yang cukup luas dengan beberapa pohon palem yang sedikit membuat rimbun. Rumah tersebut bercat putih dan dari kejauhan tampak memiliki lampu hias cukup besar.
Suasana dan lingkungan rumah berpagar coklat dan putih tersebut tampak sepi. Rumah tersebut diapit oleh rumah yang memiliki tipe dan ukuran yang sama.
Sementara di bagian depan rumah tersebut berbatasan langsung dengan jalan pegangsaan barat dan lorong kereta stasiun Cikini.
Tidak ada penghuni rumah yang dapat dimintai keterangan. Jarak antara gerbang dan pintu masuk yang cukup jauh membuat panggilan dan ketukan pagar seperti tidak terdengar.
ketika bertanya ke warung kopi yang berjarak 200 meter dari rumah tersebut. Sang pemilik warung mengaku tidak tahu siapa penghuni rumah tersebut. Begitu juga ketika ditanya apakah rumah tersebut ada kaitanyya dengan BIN atau tidak.
"Saya tidak tahu mas, belum pernah dengar," ujar pedagang tersebut.
Sebelumnya seperti yang diberitakan, Gayatri meninggal setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Abdi Waluyo karena mengalami pendarahan otak.
Gayatri sudah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia Ambon. Proses pemakaman Gayatri tak hanya dihadiri sanak keluarga dan para sahabat, sejumlah pejabat daerah dan militer juga hadir dalam pemakaman tersebut, termasuk Gubernur Maluku Gubernur Maluku Said Assagaf.