Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bukan hal asing bagi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dakhiri. Ia sudah mengakrabi dunia TKI sejak duduk di bangkut SLTP.
Hanif mengetahui seluk beluk TKI dari ibunnya yang pernah menjadi seorang TKI di Jeddah, Arab Saudi, selama enam tahun lamanya. Hanif masih menjadi pelajar kelas II di SLTP waktu ibunya berangkat ke sana.
"Saya anak TKI. Masa kecil saya tidak didampingi ibu. Secara otomatis keterikatan dan bahkan secara spiritual dengan dunia TKI saya sudah dekat," kata Hanif di kantor Kompas TV, Jakarta, Selasa (4/11/2014) malam.
Faktor kedekatan dengan dunia TKI memberi keyakinan Hanif untuk berbuat lebih baik bagi pahlawan devisa Indonesia itu. Hanif tak membeberkan gagasan bagaiman menjadikan TKI ke depan lebih baik ke depan. (Baca juga : Ditolak Masuk, Menaker Hanif Ngamuk di Penampungan TKI)
"Saya bersyukur melanjutkan Cak Imin (mantan Mennakertrans Muhaimin Iskandar) sudah melakukan banyak hal baik. Dia sudah meletakkan pondasinya, saya tinggal sedikit genjot saja," sambung Hanif.
Pria kelahiran Salatiga, 6 Juni 1972 memiliki nama lengkap Muhammad Hanif Dakhiri merupakan politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia merupakan aktivis yang matang dalam tradisi organisasi NU. (Siapakah Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri?)
Hanif mendapatkan gelar S2-nya dari Universitas Indonesia dan telah menulis beberapa buku dan artikel, salah satunya Menggagas Fiqh Perburuhan (1999). Ia dipercaya Presiden Jokowi untuk membenahi ketenagakerjaan.