Selain itu, kata dia, dalam tradisi Golkar tidak pernah ada dua kali kepemimpinan. Hal ini karena terkait dengan proses regenerasi dan estapet kepemimpinan Golkar.
Ditambah lagi tidak ada prestasi Aburizal, yang membuatnya pantas memimpin Golkar selama dua periode. Selama kepemimpinan Aburizal, menurutnya, Golkar mengalami penurunan kursi, gagal melakukan konsolidasi, dan tercecer dalam pilpres. "Pak Akbar yang prestasinya luar biasa saja tidak dua kali, kenapa Aburizal yang tidak ada prestasi maju lagi," ungkapnya.
Sementara itu, tujuh calon ketua umum calon Golkar, rencananya akan melakukan pertemuan dengan Wantim Golkar Akbar Tandjung di DPP Partai Golkar. "Kami akan menerima akan menerima mereka karena permohonan resmi melalui surat yang ditandatangani pihak-pihak yang akan bertemu," kata Akbar.
Dijelaskannya, dalam surat itu disebutkan pihak yang akan bertemu akan membicarakan masalah Munas Partai Golkar. "Seperti itu surat permohonannya," kata Akbar mengonfirmasi rencana pertemuan Wantim Golkar dengan calon-calon ketum Golkar.
Sementara itu, sumber dari internal Golkar menyebut pertemuan ini rencananya juga akan membahas masalah ketidakpuasan calon ketua umum Partai Golkar terhadap dugaan akal-akalan penjegalan mereka. Di antaranya masalah syarat dukungan maju ketum yang harus didukung 30 persen DPD I.