News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wapres Buka Sidang Raya Ke-16 PGI di Gunungsitoli

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGSITOLI - Wakil Presiden  Jusuf Kalla membuka Sidang Raya Ke-16 Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) di Lapangan Olahraga Gunungsitoli, Nias, Selasa (11/11).

Pembukaan sidang raya ini dihadiri hampir tiga ribu peserta, berlangsung hingga 17 November. Tema yang diangkat dalam sidang ini adalah 'Tuhan Mengangkat Kita Dari Samudera Raya'. Sementara subtema yang diangkat adalah 'Dalam Solidaritas dengan Sesama Anak Bangsa Kita Kembali Mengamalkan Nilai Pancasila Guna Menanggulagi Kemiskinan, Ketidakadilan, serta Radikalisme'. Pembukaan dihadiri hampir 3 ribu orang.

Dalam sambutannya, JK yang didampingi Menteri Agama Lukman Hakim, Menteri Hukum dan HAM RI Yasonna Hamonangan Laoli, terkesan dengan kesederhanaan pembukaan Sidang Raya Ke-16 PGI, yang mendahului imbauan pemerintah untuk tidak menggelar rapat di hotel-hotel.

"Sebelum pemerintah mengimbau agar pelaksanaan acara tidak digelar di hotel, PGI sudah melakukannya dengan menggelar  sidang dari desa ke desa," ujar JK.

Ia juga menekankan pentingnya keberagaman dan solidaritas. Menurutnya, seluruh warga negara patut bersyukur karena Indonesia memiliki keanekragaman luar biasa, terdiri dari bermacam suku, adat, agama dan  budaya, yang tidak terjadi di banyak negara. "Kebhinekaan kita adalah kekuatan kita."

JK mengatakan Aceh dan Nias yang lepas dari bencana membuktikan bahwa solidaritas, saling menolong menjadikan semuanya kembali normal. Kata JK, waktu itu 50 negara ikut  membantu Nias kembali normal.

"Bencana terbesar dalam sejarah Indonesia pun bisa dilalui."

JK berharap forum Sidang Raya Ke-16 PGI mampu merumuskan pokok-pokok tugas panggilan bersama terutama dalam pengamalan pancasila guna menanggulangi kemiskinan, ketidakadilan, radikalisme, dan kerusakan lingkungan sebagaimana sub tema dari sidang raya ini.

Sebelumnya, Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho dalam sambutannya mengapresi kehadiran JK di Sumut, yang merupakan tugas pertama setelah dilantik sebagai wapres dua pekan lalu.     

Kunjungan JK ini, mengikuti Jokowi mengunjungi pengungsi Sinabung beberapa waktu lalu. "Belum lagi sebulan pemerintahan Pak Jokowi-JK, Sumut menjadi provinsi pertama yang dikunjungi dalam rangkaian tugas presiden dan wakil presiden, ini tentu menjadi spirit bagi masyarakat Sumut," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, kunjungan Wapres ke Pulau Nias bukanlah yang pertama kali. Pada 2005 silam, ketika Nias dihantam gempa dahsyat yang adalah gempa terkuat ke dua di dunia setelah 1965, sebagai wakil presiden, JK juga hadir. Gatot mengungkapkan terimakasih atas perhatian dan kepedulian JK pada Sumut dan Nias.

Mengenang kembali peristiwa yang pernah dialami Nias berupa bencana tsunami dan gempa dahsyat, Gatot mengungkapkan rasa syukur saat ini Nias telah bangkit.

"Cobaan yang pernah dialami Nias kala itu memang sangat menyedihkan, tetapi pengalaman itu juga memberi kekuatan baru bagi masyarakat untuk melanjutkan kehidupan."

''Kami percaya, dengan komitmen dan semangat baru ini, pulau Nias, yang masa lalu porak poranda diterjang gelombang  tsunami dan gempa bumi dahsyat, sekarang Nias bangkit dari keterpurukannya dan akan berubah menjadi Nusa Indah andalan Sumatera Utara, yang nyaman, indah, aman dan sejahtera.''

Wali Kota Gunungsitoli Martinus Lase, ketua umum panitia  melaporkan sidang raya diikuti oleh 2.000 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan didukung dana partisipasi warga jemaat dari empat  sinode, sumbangan dari Pemerintah Provinsi Sumut Rp  2,5 miliar dan kontribusi kabupaten kota se-Kepuauan Nias Rp 8 miliar.(ton/*)
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini