News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Prahara Partai Golkar

Idrus Marham Pastikan Munas IX Golkar Demokratis

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SENGKETA PILKADA JAWA TIMUR - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham dan Bendahara Umum Partai Golkar Setya Novanto (kiri-kanan) ketika menjadi saksi sidang lanjutan kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada dengan terdakwa mantan ketua MK Akil Mochtar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/4/2014). Kedua penjabat Partai Golkar ini di cecer soal sengketa Pilkada Jawa Timur dengan pasangan yang diusung Golkar, Soekarwo dan Syaifullah Yusuf (KARSA). Warta Kota/henry lopulalan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru bicara Tim Enam Gerakan Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar Agun Gunandjar menyebut, banyak kader Partai Golkar hengkang karena Musyawarah Nasional IX Golkar tak berjalan demokratis. Ia khawatir semakin banyak kader hijrah usai munas mendatang.

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Idrus Marham tak meyakini prediksi Agun tersebut. Menurutnya, Munas IX Golkar 2014 bakal berjalan demokratis. Sehingga kekhawatiran seperti diprediksi Agun tak bakal terjadi di kader Partai Golkar.

"Yang penting kepengurusan dilaksanakan dengan baik. Ada bagian yang memberikan ruang pada setiap kader untuk maju dengan persyaratan yang ditentukan. Persyaratan diputuskan pada saat Munas nanti," kata Idrus di DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (21/11/2014).

Idrus menuturkan, proses demokrasi dalam Munas yang rencananya bakal digelar di Bandung tersebut, tentu tak bakal menjadikan alasan kader militan Golkar untuk hengkang. "Saya yakin itu enggak ada, sepanjang kita mengelolanya demokratis," tambahnya.

Sebelumnya, Agun mengancam jika Munas 2015 tetap tak demokratis, tak menutup kemungkinan kader potensial hengkang ke partai lain. Agun mencontohkan Ferry Mursidan Baldan dan Yuddy Chrisnandi hijrah pascamunas Pekanbaru 2009 lalu.

Agun menyebut, hengkangnya kader potensial Partai Golkar karena partai berlambang beringin itu tidak berjalan demokratis. "Golkar enggak bisa dikelola degan demokratis, ya kader hijrah," sesal Agun.

Tim enam yang sebagian besar anggotanya calon Ketua Umum Golkar menuntut Munas IX Golkar berjalan demokratis. Mereka meminta syarat 30 persen dukungan pemilik suara sah, tak lagi menjadi syarat untuk caketum yang akan maju dalam bursa pemilihan nanti.

Tim enam selain Agun ada Hajriyanto Thohari, Airlangga Hartanto, Zainuddin Amali, Melchias Markus Mekeng dan Ridwan Mukti. Tim enam ini pertama kali dideklarasikan 30 Oktober 2014 di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini