Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bentrokan TNI-Polri terjadi di Batam, Kepulauan Riau. Selang beberapa hari seorang anggota Brimob ditusuk hingga tewas di Binjai. Anggota Komisi III DPR Martin Hutabarat meminta Presiden Jokowi menjawab keraguan dalam penyelesaian kasus tersebut.
"Maka sekarang itu Jokowi harus membuktikan bahwa dia bisa, bahwa akar konflik ini sudah lama bahwa pemisahan TNI-Polri itu belum tuntas, harusnya Pak SBY sebagai seorang jenderal selama 10 tahun harus dituntaskan," kata Martin di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (21/11/2014).
Martin pun menyarankan Presiden Jokowi blusukan ke asrama kepolisian dan TNI. Hal itu dilakukan agar Jokowi mengetahui akar permasalahan di kedua institusi penjaga keamanan itu.
"Coba blusukan itu gimana, dia datangi asrama dia bicara sama polisi, jadi blusukan sekali-sekali ke tangsi-tangsi tentara, tangsi-tangsi polisi, supaya tahu yang dibenak tentara dan polisi. Saya belum pernah lihat Jokowi kesana," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Brigadir Beni Sihombing (32) anggota Gegana Kompi A Brimob Medan tewas ditikam saat duduk di sebuah warung tuak yang berada di Jalan Juandi, Kelurahan Mencirim Kecamatan Binjai Timur.
Korban tewas, dengan kondisi luka tusuk di bagian dada. Saat ini jenazah korban sedang berada di RS Latersia Jalan Soekarno Hatta Km 18. Menurut keterangan dari Benget Simatupang, pemilik warung tuak dan beberapa warga disana, diduga motif dari penikaman karena korban sempat berselisih paham dengan pelaku sekitar sebulan lalu.
"Nggak tahu motifnya, tapi sebulan lalu korban dan pelaku sempat cekcok," kata Benget Simatupang sang pemilik warung tuak tempat korban dan pelaku baku hantam kepada Tribun Medan (Tribunnews.com Network), Kamis (20/11/2014) malam.