TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain calon incumbent Aburizal Bakrie, beberapa calon Ketua Umum Partai Golkar lain juga menyebarkan 'uang muka' ke para pengurus DPD Tingkat II (kab/kota) untuk pemenangan pemilihan ketua umum di Munas.
Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Ormas MKGR sekaligus anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar, Zainal Bintang, di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis (27/11/2014).
"(Kubu Ical,-red) laporan yang ku dengar sekitar Rp250 jutaan untuk DPD I, kalau DPD II Rp25 jutaan. Priyo juga sudah ngasih Rp25 juta, Airlangga juga, Agung, semua sudah kasih duit ke DPD II," kata Zainal.
Menurut Zainal, biasanya jumlah uang dari para calon ketua umum ke DPD I dan II akan bertambah hingga lima kali lipat pada saat pemilihan ketua umum berlangsung di Munas.
Menurut Zainal, selain Ical, caketum yang kuat pendanaannya adalah lima dari tujuh caketum yang beredar di media massa. Kelimanya, yakni MS Hidayat, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Airlangga Hartanto dan Agus Gumiwang Kartasasmita. "Yang dua lainnya sih kaum duafa," ujarnya.
Uang-uang itu diberikan oleh para caketum pasca-Pilpres 2014 atau mendekati masa berakhirnya kepemimpinan Ical. Saat elit Partai Golkar yang akan maju menjadi caketum safari politik ke daerah, mereka mengumpulkan para pengurus DPD II di sebuah hotel. Uang diberikan saat pulang.
"Katanya itu uang tanda terima kasih. Dari cerita yang berseliweran nilainya ada yang Rp25 juta untuk satu DPD II, ada juga yang Rp10 juta dan Rp15 juta," ungkapnya.
Hingga berita ini diturunkan, Tribun berupaya mengkonfirmasi pihak-pihak yang disebutkan oleh Zainal Bintang.
Partai Golkar di ambang perpecahan. DPP Partai Golkar pimpinan Ical merencanakan menggelar Munas di Bali pada 30 November 2014.
Wakil ketua umum Ical, Agung Laksono yang juga menjadi calon ketua umum pun merencanakan menggelar Munas tandingan di Jakarta pada 15-18 Januari 2015. Kedua kubu mengklaim Munas yang akan dihelat sudah sesuai aturan main partai.