TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (30/11/2014), sekitar pukul 12.30 WIB siang, tampak dua pria tengah berdiri tepat di depan pintu masuk gedung utama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Slipi, Jakarta.
Meskipun aktivitas kantor tesebut sepi sebab saat bersamaan digelar Munas IX Golkar di Bali.
Kedua orang ini mengaku perwakilan pengurus harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dari Provinsi Lampung. Maksud kedatangannya untuk melakukan konsolidasi dengan pengurus DPP yang bermakas di Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi Jakarta Barat itu.
Orang yang ingin mereka temui adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono, yang tak lain calon ketua umum Golkar.
"Kami mau tahu konolidasinya seperti apa, soalnya kami kan juga bakal sikapin di daerah-daerah. Serius enggak mau membenahi Partai Golkar," kata seorang pria mengunakan kemeja lengan pendek yang enggan menyebutkan naman kepada Tibunnews.com, Minggu (30/11/2014).
Dikatakan, sedikitnya sekitar 100 orang perwakilan yang tiba di ibukota sejak Jumat (28/11) lalu. Sebagian para rombongan tinggal beristirahat di Hotel tak jauh dari Kantor DPP.
Selain juga, mereka ingin mencari tahu kejelasan tentang pembentukan Tim Presidium Penyelamat Partai Golkar,
Secara terang-terangan mereka mengaku mendukung kubu Agung Laksono untuk menggelar Musyawarah Nasional (Minas) Partai Golkar Januari akan datang. Menurut mereka munas itu sesuai dengan AD/ART partai berlambang beringin.
"Apa yang kami rasakan oleh Agung Laksono dirasakan juga kami di daerah," terangnya.
Lebih lanjut, mereka menyebutkan ingin melaporkan kepada DPP bahwa ada pemberhentian Ketua DPD di daerahnya tanpa alasan yang jelas.
"Ada lima ketua DPD Lampung dipecat (pada) Musyawarah Daerah Luar Biasa, seminggu yang lalu. Ada kader yang diganti pengurusan tanpa alasan yang jelas," katanya.
Disebutkan, yang diberhentikan adalah para ketua DPD dari berbagai kabupaten. Antara lain, Ketua DPD Kabupaten Lampung Utara, Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Mesuji, Kota Bandar Lampung, dan Pesisir Barat. "Termasuk (sebagian) pengurus diganti pengurus baru semua. Alasanya, mereka itu dikawatirkan tidak mendukung Àburizal Bakrie dan mereka sudah digantikan," lanjutnya.
Pihaknya pun ingin terus ingin memantau perkembangan di DPP. "Kalau di pusat tidak serius kami jadi korban," jelasnya.
Saat itu, orang yang ingin ditemuinya tak kunjung datang. Tak berselang berapa lama berbnicang dengan wartawan, dua orang pria yang tak ingin diambil gambar itu pun bergegas pergi keluar menuju pintu gerbang. "Mau makan dulu," ucapnya.